Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar di Rumah, Nadiem: Siswa Bisa Tur Virtual Museum di Aplikasi Google

Kompas.com - 17/03/2020, 13:32 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa bilang belajar dari rumah akan monoton dan membosankan? Sejak beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah bekerja sama dengan Google dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Senin (16/3/2020).

"Kemendikbud telah bekerja sama dengan Google, dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture," katanya dalam rilis Kemendikbud.

Sehingga penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada siswa, guru maupun orangtua karena kini semua bisa dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia.

Baca juga: Belajar di Rumah, 2.500 EBook hingga 1.000 Video Belajar Digratiskan

Masyarakat juga dapat memanfaatkan “virtual reality” melalui ponsel dengan aplikasi Google Arts & Culture yang tersedia di Android dan iOs.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Faridebih lebih lanjut menjelaskan, Platform Google Arts & Culture dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard.

"Sampai berwisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko dengan Virtual Tour 360 derajat," ujarnya.

Virtual Tour 360 sendiri merupakan layanan Google yang membuat pengguna bisa melihat sekeliling lokasi tujuan dan merasa seakan sedang berada di lokasi tersebut. Fitur ini membuat pelajaran situs sejarah maupun geografi menjadi lebih menarik ketimbang hanya melihat foto-foto.

Baca juga: Sekolah Lawan Corona, Sekolahmu Sediakan Program Belajar Online Gratis

Selain museum-museum yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, masyarakat juga dapat melihat beberapa situs lainnya yakni Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Galeri Batik YBI, Monumen Nasional (MONAS) di Jakarta, Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Bali.

Google Arts and Culture juga mencakup beberapa konten pendidikan untuk guru dan siswa.

Ada video pendidikan yang bisa diakses melalui YouTube dan disematkan di halaman Google Arts & Culture. Lalu, ada halaman yang dengan pilihan "Lihat Seperti Pakar" dan "DIY" yang menyediakan beberapa kegiatan untuk pengguna, mirip seperti pada saat mengunjungi galeri seni.

Penutupan museum

Penutupan beberapa museum yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kemendikbud merupakan bagian dari upaya untuk memperlambat laju penyebaran virus corona di Indonesia sekaligus menghadapi ancaman penyakit dan faktor risiko kesehatan yang berpotensi pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di ruang publik.

"Untuk mencegah penyebaran Covid-19 maka layanan kunjungan ke museum, galeri, dan cagar budaya untuk sementara ditutup,” ditegaskan Nadiem.

Berikut Daftar Museum di bawah pembinaan Ditjen Kebudayaan yang ditutup sementara:

1. Museum Nasional, Jakarta. Akses digital melalui kebudayaan.kemdikbdud.go.id/munas atau museumnasional.or.id

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com