Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus Merdeka, Ini Tanggapan Sejumlah Kampus di Sumatera Barat

Kompas.com - 06/03/2020, 19:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis


KOMPAS.com
- Sejumlah perguruan Tinggi di Sumatera Barat menanggapi kebijakan Kampus Merdeka. Rektor Universitas Andalas (Unand), Yuliandri, mengaku bahwa beberapa program untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka sudah mulai dijalankan.

Pihak Unand juga menggandeng banyak mitra dari pihak perusahaan, Pemerintah Kota, hingga Wali Nagari (Kepala Desa) untuk turut mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka di Kampus Unand.

Semua dukungan tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang disaksikan oleh Plt. Dirjen Dikti.

Senada, Rektor UNP, Ganefri juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung kebijakan Kampus Merdeka. Hal ini juga diwujudkan dalam penandatanganan MoU dengan 15 perusahaan di Kota Padang.

"Melalui ini, kami akan memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk berkreasi di zaman yang serba cepat," ujar Ganefri.

Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah X, Herri mengaku telah banyak berbagi informasi kepada PTS di wilayah X untuk menyambut kebijakan Kampus Merdeka. Ia juga menambahkan bahwa sejumlah 239 PTS di wilayahnya merasa antusias dengan kebijakan tersebut.

"Mudah-mudahan PTS bisa lebih cepat mengimplementasikan kebijakan ini," pungkasnya.

Baca juga: 4 Alasan Nadiem Makarim Mengeluarkan Kebijakan Kampus Merdeka

Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim mewakili perguruan tinggi swasta juga menyambut baik kebijakan Kampus Merdeka.

"Kami di PTS sudah biasa bekerja sama dengan perusahaan, tapi ketika ada kebijakan ini kami merasa lebih didukung," tutur Musliar.

Mewakili kalangan industri, Ketua Kadin Sumatera Barat Ramal Saleh mengapresiasi kebijakan Kampus Merdeka ini.

Ia bersama dunia usaha di Sumatera Barat siap mendukung program Kampus Merdeka. Namun, Ia berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menjalin komunikasi dengan Kadin Pusat, agar Kadin-Kadin di daerah mendapatkan arahan dari Kadin Pusat.

 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) memberikan kuliah umum sekaligus sosialisasi kebijakan Kampus Merdeka di tiga tempat berbeda di Kota Padang, Sumatera Barat (5/3).
Dok. Humas Dikti Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) memberikan kuliah umum sekaligus sosialisasi kebijakan Kampus Merdeka di tiga tempat berbeda di Kota Padang, Sumatera Barat (5/3).

Universitas Andalas (Unand) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) yang pertama disinggahi dan dilanjutkan dengan Universitas Negeri Padang (UNP).

Rangkaian kegiatan kemudian berlanjut ke Universitas Baiturrahmah Padang untuk mensosialisasikan kebijakan Kampus Merdeka di hadapan pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X Padang.

Plt. Dirjen Dikti tersebut menyampaikan bahwa Kampus Merdeka diluncurkan berdasarkan visi lima tahun ke depan. Hal yang menjadi pertimbangan adalah teknologi informasi yang berkembang cepat sehingga perlu penyesuaian cara belajar.

Perubahan fundamental perlu dilakukan di era disrupsi. Nizam mengatakan saat ini mahasiswa tidak lagi mendapatkan pengetahuan hanya dari dosen dan perpustakaan, melainkan dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com