Konten Menyesatkan soal Pemilihan Google Doodle

KOMPAS.com - Sebuah akun bercentang biru di Twitter mengunggah konten menyesatkan soal pemilihan hari keagamaan yang dirayakan Google Doodle.

Google Doodle merupakan bentuk selebrasi Google atas peringatan di negara tertentu, peringatan sejarah, tokoh, acara, prestasi, atau hal menarik lainnya.

Dalam rentang waktu tertentu, Google akan menghiasi logo pada situsnya sesuai dengan tema yang tengah diusung.

Kendati demikian, ada yang mengunggah konten yang menyiratkan bahwa Google merayakan hari keagamaan lain, tetapi tidak dengan Paskah.

Akun Twitter ini pada Senin (10/4/2023) mengunggah gambar dari Google Doodle ketika perayaan Hanukkah, Ramadhan, dan Hari Visibilitas Transgender.

Namun pada perayaan Paskah, tampilan logo Google tidak berubah dan tampak seperti biasa.

Lantas, benarkah Google Doodle hanya merayakan hari keagamaan tertentu saja?

Google During Hanukkah

Google During Ramadan

Google During Transgender Day of Visibility

Google During Easter Sunday pic.twitter.com/79KtO9UlvJ

— Matt Wallace (@MattWallace888) April 9, 2023

Google Doodle tidak merayakan keagamaan

Dilansir Reuters, Kamis (13/4/2023), juru bicara Google mengatakan bahwa Google Doodle tidak dibuat untuk merayakan hari raya agama-agama tertentu.

Pihaknya juga membantah telah membuat Google Doodle untuk memperingati Hari Visibilitas Transgender.

Google memang memasang spanduk di lamannya untuk hari raya keagamaan tertentu. Namun, spanduk itu bukanlah Google Doodle.

Biasanya spanduk itu disematkan di pojok kanan atas halaman pencarian Google. Spanduk itu baru muncul ketika pengguna mengetik kata kunci yang dicari, termasuk Paskah, Ramadhan, dan Hanukkah.

Spanduk itu bahkan berbentuk animasi interaktif, atau hanya sekedar spanduk disertai beragam informasi edukasi seputar hari raya tersebut.

Hasil pencarian yang memuat spanduk Paskah, Ramadhan, dan Hanukkah dapat dilihat di sini.

Spanduk itu berbeda dengan Google Doodle karena tidak mengubah logo pada laman utama dan halaman pencarian Google.

Soal gambar yang beredar

Melalui laman arsip Google Doodle tidak ditemukan gambar-gambar seperti yang diunggah akun Twitter tersebut.