Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Anggaran yang dikelola Pemerintah RI diperbincangkan di media sosial, tetapi sebagian disertai klaim keliru.
Salah satunya, ada narasi yang mengeklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani membongkar aliran anggaran Rp 23 triliun yang melibatkan Anies Baswedan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim tersebut hoaks.
Klaim yang menyatakan Sri Mulyani membongkar penyalahgunaan dana Rp 23 triliun yang masuk ke kantong Anies, salah satunya disebarkan akun Facebook ini.
Unggahan di Facebook itu menyematkan tautan video di saluran YouTube ini, yang membahas kontroversi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta pada 2020.
Secara spesifik, tayangan video itu membicarakan masuknya rencana belanja lem dan alat tulis dengan nilai fantastis, dalam RAPBD DKI Jakarta 2020. Saat itu Anies menjabat gubernur.
Judul unggahan di YouTube itu sebagai berikut:
SRI MULYANI BONGKAR SEMUA, 23 TRILIUN MASUK KANTONG ANIES
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menemukan informasi selengkapnya mengenai gambar di foto thumbnail dan video dari unggahan tersebut.
Ditemukan bahwa sosok dengan wajah Sri Mulyani dalam thumbnail video tersebut adalah rekayasa dari foto mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dalam berita ini.
Sementara foto perempuan berompi jingga dan berkerudung merupakan Direktur PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) Irene Irma sebagi tersangka kasus kasus Meikarta yang ditangani KPK, sebagaimana diberitakan Antara.
Kedua foto itu sesungguhnya terkait peristiwa lain, dan tidak berkaitan dengan Sri Mulyani, Anies Baswedan, maupun RAPBD DKI Jakarta 2020.
Sementara video percakapan membahas kontroversi RAPBD DKI Jakarta identik dengan video CNN Indonesia yang menghadirkan William Aditya Sarana dan Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan.
Dalam tayangan yang diunggah Kamis (31/10/2019) itu pun tidak menyebutkan Sri Mulyani mengatakan anggaran Rp 23 triliun masuk ke kantong Anies.
Video yang beredar di YouTube dan Facebook juga tidak bisa membuktikan klaim tersebut. Setelah disimak hingga selesai, narasi yang disampaikan video itu mirip isi artikel daring ini.
Dilansir dari Tribunnews, anggaran Rp 23,3 triliun memang ramai diperbincangkan. Akan tetapi, saat itu Anies menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), tepatnya pada 2016. Bukan saat dia menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani menemukan anggaran berlebih atau overbudget, yang telah diselesaikan.
Penyelesaian Kemenkeu berupa penyesuaian Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik, dan tidak ada pernyataan dari Sri Mulyani yang menuduh anggaran Rp 23 milyar masuk ke kantong Anies.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim Sri Mulyani membongkar bahwa Rp 23 triliun anggaran DKI Jakarta masuk ke kantong Anies adalah hoaks.
Anggaran pemerintah senilai Rp 23 triliun yang kontroversial sebetulnya terjadi di Kemendikbud saat dipimpin Anies tahun 2016. Masalah itu pun telah diselesaikan Kemenkeu dan Kemendikbud.
Sri Mulyani juga tidak mengatakan anggaran itu masuk ke kantong Anies. Ditambah lagi, gambar dan video yang digunakan tidak terkait dengan klaim yang disertakan.
Klaimnya tentang anggaran Rp 23 triliun saat Anies menjabat Mendikbud, namun gambar dan video memperlihatkan masalah ketika Anies menjabat Gubernur DKI dan tayangan lain yang tidak relevan.
Kemungkinan besar unggahan ini merupakan konten hoaks politik, sebab Anies Baswedan diprediksi akan menjadi salah satu kandidat yang bertarung dalam Pemilihan Presiden 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.