Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Apakah Pesawat yang Terbang Lurus Membuktikan Bumi Datar?

Kompas.com - 03/11/2022, 18:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Teori konspirasi kembali muncul di media sosial soal pesawat yang terbang lurus, sehingga membuktikan bahwa Bumi berbentuk datar, bukan bulat.

Akun Facebook ini, pada Jumat (7/10/2022), mengunggah sebuah video yang menarasikan pandangan penganut flat earth atau Bumi datar.

"Pesawat akan terbang berjam-jam di ketinggian yang sama, tidak pernah menukik ke bawah mengikuti lekukan Bumi," ujar narator video, dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Narator menggambarkan penerbangan dari Portland, Oregon, hingga ke Seoul, Korea Selatan dilakukan dengan mempertahankan kendali pesawat agar tetap ada di ketinggian yang sama dan terbang ke satu arah.

Lantas bagaimana keabsahan teori tersebut? Apakah pesawat yang terbang "lurus" dengan ketinggian tetap dapat membuktikan Bumi datar?

Penjelasan soal ketinggian yang konstan

Anggota Dewan Asosiasi Instruktur Penerbangan Nasional dan mantan penyelidik kecelakaan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika, Greg Feith menjelaskan bahwa pilot bekerja untuk menyesuaikan ketinggian dan mempertahankan kecepatan pesawat.

Dilansir dari USA Today, Senin (31/10/2022), ketinggian pesawat dapat diukur menggunakan tekanan udara.

Pengukuran ketinggian pesawat membantu pilot memposisikan pesawat secara konsisten terlepas dari topografi spesifik di permukaan tanah.

Greg menyebutkan, ketinggian tekanan sangat dapat diprediksi dan konstan. Namun, lain halnya dengan ketinggian pesawat di atas permukaan tanah.

"Satu-satunya hal yang berubah adalah ketinggian pesawat di atas permukaan tanah karena geografi medan berubah," kata Greg.

Sehingga, klaim bahwa pesawat selalu dikendalikan dengan ketinggian yang sama memuat informasi yang keliru tanpa menjelaskan perbedaan ketinggian tekanan dan ketinggian di atas permukaan tanah.

Teori terbang "lurus" yang salah kaprah

Seperti dijelaskan sebelumnya, ketinggian posisi terbang pesawat berubah-ubah menyesuaikan permukaan Bumi. Sehingga, baik terbangnya lurus atau berbelok, itu tidak membuktikan bahwa Bumi berbentuk datar.

Peta penerbangan yang ada sering menunjukkan bahwa pesawat memiliki jalur terbang berbentuk busur.

Alasannya, karena Bumi berbentuk tiga dimensi, sementara peta berbentuk dua dimensi. Sehingga peta menyesuaikan garis yang ditempuh oleh pesawat.

Situs Engineerine menjelaskan, garis itu disebut dengan garis geodesik atau garis yang menentukan jarak terpendek antara dua lokasi yang bergantung pada permukaannya, yang mana tidak selalu lurus.

Adapun menghitung jalur tercepat pesawat tidak semudah yang dibayangkan.

Ada beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan, seperti batasan wilayah udara yang diberlakukan oleh berbagai negara, cuaca, lokasi bandara di sepanjang rute, hingga rotasi Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com