KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial memperlihatkan sesi latihan militer di mana sejumlah tentara merangkak di kubangan lumpur sambil ditembaki oleh rekannya.
Video tersebut diklaim sebagai latihan militer yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Kenya atau KDF (Kenya Defence Forces).
Konten dengan narasi latihan militer tentara Kenya dibagikan oleh akun Facebook ini disertai keterangan "KDF Training". Video yang diunggah pada 16 Oktober 2022 itu berdurasi 30 detik.
Sementara di TikTok, akun ini mengeklaim video tersebut merupakan latihan yang dilakukan Kenya Recce Commando atau perwira pilihan dari Unit Layanan Umum (GSU) Kepolisian Kenya.
Namun, berdasarkan penelusuran AFP, klaim tersebut salah. Video tersebut bukan sesi latihan tentara Kenya, melainkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
AFP juga mengonfirmasi video yang beredar kepada KDF dan mendapatkan tanggapan bahwa video tersebut bukan latihan perang yang mereka lakukan.
“Petugas kami melakukan beberapa bentuk latihan merangkak selama pelatihan, tetapi video ini tidak menunjukkan pasukan Kenya,” kata KDF kepada AFP.
Rekaman latihan perang itu identik dengan video berdurasi 1 menit 29 detik yang diunggah melalui kanal Tribun Timur, jaringan Tribun Network dan Kompas Gramedia.
Metode latihan yang diberi nama "dopper" itu dilakukan oleh TNI. Latihan tersebut dikategorikan ekstrem.
Dikutip dari Asean News Today, latihan "dopper" dirancang untuk memperkuat mental prajurit pasukan khusus dan menanamkan kontrol diri.
Metode latihan itu meniru situasi saat pertempuran. Sejumlah prajurit merangkak di kubangan lumpur tebal sambil membawa senapan dan mengenakan helm.
Kemudian dari arah atas, instruktur atau pelatih menembakkan lusinan peluru ke arah sekitar prajurit. Semua tembakan dilakukan oleh penembak jitu yang berpengalaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.