Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2022, 17:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Ferdy Sambo, akan menjalani sidang perdana kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 17 Oktober 2022.

Meski belum ada putusan pengadilan terkait hukuman, namun di media sosial beredar narasi yang menyebutkan bahwa Ferdy Sambo akan dieksekusi mati.

Bahkan baru-baru ini muncul narasi yang menyebutkan bahwa eksekusi mati Ferdy Sambo diambil alih oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebut bahwa eksekusi mati Ferdy Sambo diambil alih oleh TNI dibagikan oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 35 detik. Klip dalam video tersebut memperlihatkan Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjutak, dan keluarga Brigadir J.

Dalam keterangannya pengunggah menuliskan keterangan berikut :

UPDATE TERBARU MALAM INI !! EK5EKU5I DIAMBIL ALIH TN1 !! FS MEMBERONT4K DAN KAMARUDIN 4NC4M BEGINI.

Penelusuran Kompas.com

Fakta mendasar yang perlu diketahui yakni Ferdy Sambo belum menjalani sidang, sehingga belum ada vonis yang dijatuhkan kepadanya.

Diberitakan Kompas.com Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan bakal menggelar sidang perdana pada Senin (17/10/2022).

Selain Ferdy Sambo, polisi telah menetapkan empat tersangka lain, yakni Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Brigadir RR, dan Kuat Maruf atau KM.

Bersama empat tersangka lainnya, Ferdy Sambo dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Dengan demikian, narasi yang mengatakan bahwa eksekusi mati Ferdy Sambo telah diambil alih oleh TNI tidak benar atau hoaks.

Sementara itu dalam video yang beredar tidak ditemukan adanya informasi bahwa Ferdy Sambo akan dieksekusi mati oleh TNI.

Beberapa klip yang menampilkan pengacara dan keluarga Bridadir J identik dengan yang ada di Kompas TV ini dan ini.

Dalam video itu Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjutak mengatakan bahwa keluarga Brigadir J siap bersaksi di persidangan Ferdy Sambo.

Sementara itu video yang menampilkan bibi Brigadir J, Rohanis Simanjutak mengungkapkan  bahwa pihak keluarga Brigadir J tidak bisa menerima permintaan Ferdy Sambo.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut eksekusi mati Ferdy Sambo diambil alih oleh TNI tidak benar atau hoaks.

Sampai saat ini Ferdy Sambo belum dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan berencana terhadap Briagdir J.

Ferdy Sambo sendiri dijadwalkan akan melakukan sidang perdana di PN Jakarta pada Senin (17/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

INFOGRAFIK: Video dengan Narasi Keliru soal Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Suasana Mencekam di Israel Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Suasana Mencekam di Israel Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] BI Mengeluarkan Uang Baru Rp 1.0

[HOAKS] BI Mengeluarkan Uang Baru Rp 1.0

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Narasi Keliru soal Perempuan Bikin Vlog Saat Tsunami di Taiwan

[VIDEO] Narasi Keliru soal Perempuan Bikin Vlog Saat Tsunami di Taiwan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Palestina Rayakan Serangan Iran ke Israel

[HOAKS] Video Warga Palestina Rayakan Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com