Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Aktivis HAM Penerima Nobel Perdamaian ketika Menjadi Tahanan

Kompas.com - 10/10/2022, 11:45 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penerima Nobel Perdamaian 2022 telah diumumkan pada Jumat (7/10/2022). Komite Nobel Norwegia memutuskan untuk memberikan Nobel Perdamaian kepada satu individu dan dua organisasi.

Penghargaan Nobel Perdamaian kategori individu diberikan kepada pegiat hak asasi manusia (HAM) asal Belarusia, Ales Bialiatski. Namun, Bialiatski tidak bisa hadir saat acara penganugerahan di Norwegia.

Pria yang vokal dalam menyuarakan penegakan HAM maupun demokrasi itu masih mendekam di penjara.

Baca juga: Aktivis HAM Belarusia Ales Bialiatski Menerima Nobel Perdamaian 2022, Ini Profilnya

Ia ditangkap oleh pemerintah Belarusia pada  2020 karena terlibat dalam demo besar-besaran menentang kemenangan Presiden Aleksandr Lukashenko pada pemilu yang dianggap tidak jujur.

Bialiatski bukan satu-satunya aktivis yang pernah menerima Nobel Perdamaian ketika berada dalam penjara. Tercatat ada tiga aktivis lain yang pernah menerima Nobel saat ditahan atau di penjara.

Mereka adalah Carl von Ossietzky dari Jerman pada tahun 1936, Daw Aung San Suu Kyi dari Myanmar pada tahun 1991 dan Liu Xiaobo dari China pada  2010.

Bagaimana sepak terjang ketiganya sehingga harus mendekam dipenjara, padahal mereka dipandang sebagai sosok  yang berkontribusi dalam menyuarakan perdamaian?

Peraih Nobel Perdamaian tahun 1935, Carl von Ossietzky. Peraih Nobel Perdamaian tahun 1935, Carl von Ossietzky.

Carl von Ossietzky

Jurnalis dan sosialis Carl von Ossietzky adalah salah satu kritikus terkemuka mengenai perkembangan politik di Jerman pada tahun-tahun peperangan.

Pada 1927 ia menulis artikel yang mengungkapkan bahwa pihak berwenang Jerman diam-diam terlibat dalam persenjataan yang bertentangan dengan Perjanjian Versailles.

Baca juga: Fridtjof Nansen, Penjelajah Penerima Nobel Perdamaian dari Norwegia

Karena tulisannya itu ia didakwa berkhianat dan dipenjara pada November 1931 sampai Desember 1932.

Setelah perebutan kekuasaan oleh Nazi pada tahun 1933 ia ditangkap lagi dan dikirim ke kamp konsentrasi.

Dilansir dari Nobelprize,org, karena keberaniannya mengungkap pemimpin angkatan perang Jerman yang melanggar Perjanjian Versailles, ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada bulan Desember 1936.

Ossietzky diberikan penghargaan itu ketika ia masih menjadi tahanan sehingga tidak bisa menerimanya secara langsung.

Aldof Hitler, sebagai pemimpin di Jerman pun bereaksi terhadap berita Penghargaan Nobel Perdamaian Ossietzky dengan marah, dan melarang semua orang Jerman menerima Hadiah Nobel.

Foto yang diambil pada 22 September 2012 ini, peraih Nobel Perdamaian asal Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara dalam satu acara yang digelar di Universitas Columbia di New York, AS. Suu Kyi telah ditahan sejak 1 Februari 2021 oleh pihak militer Myanmar.AFP/STAN HONDA via VOA INDONESIA Foto yang diambil pada 22 September 2012 ini, peraih Nobel Perdamaian asal Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara dalam satu acara yang digelar di Universitas Columbia di New York, AS. Suu Kyi telah ditahan sejak 1 Februari 2021 oleh pihak militer Myanmar.

Aung San Suu Kyi

Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian dari Myanmar, Aung San Suu Kyi adalah putri dari pemimpin gerakan pembebasan legendaris Aung San.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com