Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Video anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menendang seorang suporter Arema FC beredar di media sosial.
Warganet menyayangkan tindakan represif aparat saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Setelah video itu viral, muncul narasi yang menyebutkan bahwa suporter yang ditendang itu meninggal dunia.
Salah satu akun Facebook mengunggah foto suporter Arema yang meninggal dan diklaim sebagai suporter yang ditendang TNI.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar, foto suporter yang meninggal itu bukan orang yang ditendang oleh tentara dalam video yang beredar.
Narasi tentang suporter Arema yang ditendang TNI telah meninggal dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut mengunggah gambar suporter Arema yang meninggal dan disandingkan dengan tangkapan layar anggota TNI yang sedang menendang suporter.
Dalam keterangannya akun Facebook itu menuliskan keterangan berikut :
Suporter yg ditendang dari belakang oleh tentara akhirnya meninggal dunia.
#RIP
Video anggota TNI menendang suporter Arema dapat dilihat di YouTube Harian Kompas ini.
Dalam video tersebut, suporter yang ditendang mengenakan kaus hitam berlengan pendek. Setelah ditendang suporter tersebut pun masih bisa berdiri.
Sementara, foto suporter Arema yang meninggal dan dibagikan di Facebook mengenakan kaus hitam berlengan panjang.
Kemudian, rekan korban juga memastikan suporter Arema itu masih hidup. Konfirmasi tersebut diunggah di Twitter berupa tangkapan layar percakapan.
Unggahan ini dapat dilihat di sini dan sini. Dalam keterangannya, suporter Arema yang ditendang TNI itu bernama Roi dan dalam keadaan sehat.
Dilansir Kompas.com, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berjanji akan mengusut tuntas tindakan berlebihan oleh anggota TNI terhadap suporter saat tragedi Kanjuruhan.
“Yang terlihat viral kemarin, itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau misalnya, bukan. Itu termasuk, bagi saya masuk ke tindak pidana. Karena orang lagi, mungkin juga tidak berhadapan dengan prajurit itu, tapi (suporter) diserang,” ungkap Andika.
Andika mengimbau masyarakat yang merekam tindakan prajurit dalam tragedi Kanjuruhan untuk mengirimkan video kepada dirinya atau ke Pusat Penerangan (Puspen) TNI untuk ditindaklanjuti.
“Apabila ada video-video lain yang bisa dikirim ke kami, siapa tahu ada penonton yang saat itu juga mengambil video yang bisa menjadi bahan melengkapi investigasi dan proses hukum kami,” tutur dia.
Narasi suporter Arema yang ditendang TNI telah meninggal tidak benar atau hoaks. Foto suporter meninggal yang diunggah, tidak identik dengan suporter Arema yang ditendang oleh anggota TNI. Diketahui, nama suporter yang ditendang oleh anggota TNI bernama Roi dan tidak meningal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.