KOMPAS.com - Dalam sepekan terakhir terdapat klaim keliru dari berbagai topik yang beredar di media sosial.
Ada isu soal kudeta dan penahanan Presiden China Xi Jinping, penarikan semua ATM di Indonesia, hingga topik yang masih terus dibicarakan, yakni kasus Brigadir J dan Covid-19.
Untuk memudahkan masyarakat mengidentifikasi kebenaran informasi tersebut, berikut ringkasan penelusuran fakta sejumlah klaim keliru di media sosial sepanjang pekan ini.
Sebuah video viral di media sosial menggiring sebaran misinformasi soal penarikan semua kartu ATM karena akan digantikan dengan transaksi digital.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono membantah narasi itu. Menurutnya, uang kertas hingga kini masih diperlukan.
"Memang, yang bilang siapa? Dari pihak bank? Digitalisasi dalam jangka panjang akan mengurangi kebutuhan uang kertas seperti sudah terjadi di banyak tempat, tetapi kebutuhan uang kertas akan tetap ada," kata Erwin.
Meski transaksi melalui kartu ATM atau debit dalam 5 tahun ke depan pertumbuhannya tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, tetapi bank tidak akan serta merta menghentikan layanannya.
Bantahan senada disampaikan oleh Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto. Ia memastikan tidak ada penarikan kartu dan mesin ATM dalam waktu dekat.
"Dapat kami sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar," ujarnya.
Fakta selengkpanya dapat dilihat di sini.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa diklaim memeriksa tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Narasi itu beredar dalam sebuah video di media sosial.
Ketika dicek Kompas.com pada Rabu (28/9/2022), video itu tidak memperlihatkan Andika memeriksa mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, selaku tersangka.
Ternyata video itu diambil dari kanal YouTube Andika Perkasa yang tengah memimpin rapat internal hukum TNI. Dalam rapat tersebut tidak ada pembahasan mengenai pemeriksaan Ferdy Sambo.
Faktanya, kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo tidak ditangani TNI, melainkan Polri.
Vaksin Covid-19 diklaim dapat membuat air susu ibu (ASI) berubah warna menjadi biru-hijau dan warnanya akan menempel pada lidah bayi.