KOMPAS.com - Warga Kota Hays, Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat (AS), tidak pernah merasakan ketenangan saat malam, sebagaimana kota lain di AS pada abad ke-19.
Kehidupan saat itu yang dikenal sebagai Wild Wild West memang liar akibat seringnya terjadi perkelahian liar, perusakan, dan kelakuan tentara yang mabuk.
Mereka kemudian mengangkat pria yang dikenal sebagai Wild Bill menjadi sheriff pada awal 1869, karena kelihaiannya dalam menembak dan ketegasannya saat menjaga ketertiban umum.
Aksinya dinilai terlalu liar dan menyebabkan beberapa pembuat onar kehilangan nyawa. Keliaran itu membuatnya tidak dipilih lagi menjelang akhir tahun.
Dilansir dari Biography.com, Wild Bill Hickok bernama asli James Butler Hickok. Dia lahir di Desa Troy Grove, Negara Bagian Illinois, AS, pada 27 Mei 1837.
Anak dari pasangan William Alonzo dan Polly Butler Hickok ini telah memiliki kemampuan yang baik sebagai penembak jitu sejak dini.
Tahun 1855 ia bergabung dengan pasukan Free State Army yang menentang praktik perbudakan AS dan dipimpin Jenderal James Lane yang bermarkas di Kansas.
Ia berganti-ganti pekerjaan dari bertani, menjadi polisi di Johnson County, sopir kendaraan pos, mata-mata, sampai sheriff di Kota Hays.
1. Membunuh penagih utang
Aksi yang membuat Wild Bill terkenal dalam berkelahi adalah ketika membunuh tiga orang sekaligus dalam baku tembak yang dikenal sebagai Pembantaian McCanles, pada Juli 1861.
David dan William McCanles awalnya datang bersama beberapa orang buruh tani untuk menagih utang pada Wild Bill atas berang-barang yang dipesannya, tetapi belum dibayar.
Wild Bill menang dalam pengeroyokan meskipun mengalami luka parah. Namanya pun mulai bertengger di judul koran dan majalah sebagai jago kelahi.
Bahkan Harper's New Monthly Magazine menulis dirinya membunuh 10 orang saat itu, dan total lebih dari 100 orang selama hidupnya.
2. Duel maut di alun-alun kota
Namanya kembali menyebabkan kegemparan saat melakukan duel tembak di alun-alun Kota Missouri, pada Juli 1865. Dalam duel itu Wild Bill Hickok melawan teman lamanya, Davis Tutt.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.