KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki babak baru setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk menambah kekuatan tempur negaranya.
Dilansir dari The Washington Post, perintah mobilisasi yang disampaikan Putin pada Rabu (21/9/2022) itu menjadi mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II.
Tindakan itu disinyalir sebagai upaya untuk menambal kekuatan tempur Rusia yang mengalami kemunduran besar setelah kesuksesan Ukraina melancarkan serangan balik di sekitar Kharkiv.
Seberapa besar komponen cadangan Rusia?
Pertama, perlu dipahami bahwa perintah mobilisasi parsial berbeda dengan mobilisasi umum.
Mobilisasi parsial adalah ketika sekelompok orang tertentu akan dipanggil untuk bertugas di angkatan bersenjata Rusia.
Sedangkan mobilisasi umum melibatkan seluruh populasi Rusia sekaligus memfokuskan negara ke jalur perang, dengan demikian mengubah tatanan kehidupan banyak orang.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Rusia akan memanggil sebanyak 300.000 komponen cadangan untuk memperkuat angkatan bersenjata.
Shoigu mengatakan, sumber daya mobilisasi Rusia berjumlah 25 juta orang dan sekitar 1 persen dari jumlah tersebut termasuk ke dalam mobilisasi parsial.
Jika hal itu benar, maka mobilisasi ini akan meningkatkan kekuatan angkatan perang Rusia di Ukraina secara signifikan.
Rusia diyakini telah menginvasi Ukraina dengan sekitar 150.000 tentara pada akhir Februari 2022, jadi tambahan 300.000 berarti dua kali lipat jumlah awal.
Meskipun tidak jelas bagaimana tepatnya pasukan cadangan akan dikerahkan, perintah Putin ini dikeluarkan menyusul laporan kerugian besar pasukan Rusia di Ukraina.
Mereka yang termasuk komponen cadangan
Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di AS yang mencermati perang di Ukraina, sebelumnya mengatakan Rusia memiliki lebih dari 2 juta cadangan, termasuk mantan wajib militer dan tentara kontrak.