Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Gravitasi Bulan yang Menyebabkan Pasang-Surut Air Laut adalah Kebohongan

Kompas.com - 16/09/2022, 16:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Pasang surut air laut adalah peristiwa perubahan tinggi dan rendahnya permukaan laut karena terpengaruh gaya gravitasi benda-benda astronomi, khususnya Matahari dan Bulan.

Namun, sebuah video yang beredar di media sosial Facebook mengatakan bahwa hal tersebut keliru. Narasi video mengeklaim bahwa gravitasi adalah kebohongan.

Menurut narasi video, jika memang gravitasi benda-benda astronomi dapat menarik air laut hingga timbul pasang-surut, lantas mengapa hal tersebut tidak bekerja terhadap manusia?

Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang untuk meminta penjelasan terkait video tersebut.

Narasi yang beredar

Video dengan narasi yang mengatakan gravitasi adalah kebohongan dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 6 September 2022.

"Dari kecil Anda diajarkan bahwa pasang naik dan surut disebabkan oleh gravitasi Bulan. Karena sering mendengar makanya rasanya benar," kata narator video.

"Karena sudah mendengar penjelasan dalam bentuk kartun CGI (Computer Generated Image) lantas orang beranggapan bahwa gambar kartun itu nyata," lanjut narator.

"Kalau air samudera sebesar 1,4 juta triliun metrik ton itu bisa ditarik gravitasi Bulan, kenapa badan Anda yang cuma 50 kilogram enggak ketarik?" ujar narator.

"Dan, kenapa cuma air di laut yang mengalami pasang? Kenapa air di rawa tidak? Gunakan kecerdasan Anda!" kata narator.

"Bagaimana mungkin Bulan yang katanya punya gaya tarik cuma 1,6 meter per second kuadrat, jaraknya katanya 400.000 kilometer bisa narik air laut yang massanya 1,4 juta triliun metrik ton? Sementara Anda yang beratnya 50 kilogram tidak tertarik sama sekali. Gunakan kecerdasan Anda!," papar narator.

Unggahan video itu disertai sejumlah hashtag seperti
#NASA #FISIKA #KONSPIRASI #GRAVITASI #FLATEARTH #SATELIT #ISS #ASTRONOMI #ELITEGLOBAL #GLOBALELITE #MOON LANDING HOAX.

Hoaks, gravitasi tidak nyataScreenshot Hoaks, gravitasi tidak nyata

Penjelasan peneliti

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang memberikan penjelasan terkait narasi video tersebut.

Andi mengatakan, video tersebut dibuat oleh Komunitas Bumi Datar (Flat Earth Society) sekitar lima tahun silam.

"Fokus mereka sebenarnya bukan untuk mendukung Bumi datar, melainkan mengungkap teori konspirasi yang beredar di masyarakat dan membuat narasi seolah-olah kita yang 99 persen populasi Bumi dikendalikan oleh sekumpulan elit global yang hanya 1 persen populasi Bumi," kata Andi menjelaskan latar belakang video itu kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Andi menjelaskan, gaya pasang surut atau gaya tidal itu adalah gaya diferensial atau beda/selisih gaya antara gravitasi Bulan, Bumi, dan Matahari.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Jembatan Baltimore Runtuh karena Ledakan Dinamit

[HOAKS] Jembatan Baltimore Runtuh karena Ledakan Dinamit

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ustaz Adi Hidayat Mendoakan Prabowo Tidak Terkait Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Foto Ustaz Adi Hidayat Mendoakan Prabowo Tidak Terkait Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Fenomena Alam di Grobogan Pascagempa Bawean Bukan Gunung Api

[KLARIFIKASI] Fenomena Alam di Grobogan Pascagempa Bawean Bukan Gunung Api

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jepang Larang Vaksinasi Covid-19 Berbasis mRNA

[HOAKS] Jepang Larang Vaksinasi Covid-19 Berbasis mRNA

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Fenomena Alam Gunung Lumpur Dinarasikan Bumi Meledak Setelah Gempa Tuban

[KLARIFIKASI] Fenomena Alam Gunung Lumpur Dinarasikan Bumi Meledak Setelah Gempa Tuban

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Telah Mendiskualifikasi Prabowo-Gibran

[HOAKS] MK Telah Mendiskualifikasi Prabowo-Gibran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gebyar Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Gebyar Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bantahan Prabowo soal Kenaikan Gaji Guru Tidak Terkait Pilpres 2024

[VIDEO] Bantahan Prabowo soal Kenaikan Gaji Guru Tidak Terkait Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Muncul Hoaks Prabowo Bertemu Muhaimin 19 Februari 2024, Simak Bantahannya

[VIDEO] Muncul Hoaks Prabowo Bertemu Muhaimin 19 Februari 2024, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto, Joe Biden Menodongkan Senjata ke Perempuan Tua

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto, Joe Biden Menodongkan Senjata ke Perempuan Tua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Foto Buron Tidak Perlihatkan Pelaku Teror Penembakan Moskwa

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Foto Buron Tidak Perlihatkan Pelaku Teror Penembakan Moskwa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Salah Satu Pelaku Teror di Moskwa Bukan Warga Negara Ukraina

[VIDEO] Salah Satu Pelaku Teror di Moskwa Bukan Warga Negara Ukraina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kanker Turbo

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kanker Turbo

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ledakan di Jembatan Crimea, Bukan Runtuhnya Jembatan Baltimore

[KLARIFIKASI] Video Ledakan di Jembatan Crimea, Bukan Runtuhnya Jembatan Baltimore

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Paket Beras Bergambar Puan Dibagikan Jelang Lebaran 2022, Bukan Kampanye Pemilu

[KLARIFIKASI] Paket Beras Bergambar Puan Dibagikan Jelang Lebaran 2022, Bukan Kampanye Pemilu

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com