KOMPAS.com - Film berjudul Mencuri Raden Saleh (2022) tengah menjadi perhatian penonton bioskop di Indonesia. Selain menampilkan beberapa aktor terkenal seperti Iqbaal Ramadhan, film ini juga menyajikan aksi yang cukup menegangkan.
Mencuri Raden Saleh mengisahkan sekelompok anak muda yang berupaya merampok lukisan karya Raden Saleh yang berada di Istana Kepresidenan. D
alam film itu, yang menjadi sasaran pencurian adalah lukisan berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro".
Film tersebut pun seakan menampilkan bagaimana berharganya karya lukis seorang Raden Saleh Syarif Bustaman.
Sehingga, lukisan itu selama ini menjadi barang buruan para kolektor seni lukis, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Dalam catatan sejarah, Raden Saleh sendiri merupakan pelopor seni lukis modern Indonesia. Seperti yang diceritakan dalam film Mencuri Raden Saleh, beberapa lukisan Raden Saleh memang berada di Istana Negara Jakarta, termasuk "Penangkapan Pangeran Diponegoro".
Baca juga: Mengenal Raden Saleh, Sang Pelukis Legendaris Indonesia
Lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro diselesaikan oleh Raden Saleh pada 1857, hampir 30 tahun setelah perang Diponegoro berakhir pada tahun 1830.
Dalam Harian Kompas edisi 1 Januari 2000, Jim Supangkat, seniman sekaligus kritikus seni rupa mengatakan, lukisan kecil berukuran 100 cm x 150 cm yang dibuat Raden Saleh itu tidak orisinal.
Alasannya, karena merupakan salinan dan perubahan lukisan karya pelukis Belanda bernama Nicolaas Pieneman.
Pieneman melukis tentang penangkapan Pangeran Diponegoro beberapa tahun setelah Perang Diponegoro berakhir.
Peristiwa itu dianggap sebagai catatan penting dalam sejarah administrasi pemerintah kolonial Hindia Belanda, karena Perang Diponegoro adalah perang yang sulit, mahal dan lama (1825-1830).
"Pertanyaannya, mengapa Raden Saleh menyalin lukisan Pieneman dan kemudian menghadiahkannya pada Raja Willem III setelah peristiwanya jauh berlalu? Jawaban atas pertanyaan ini bisa direka dengan mula- mula membandingkan lukisan Raden Saleh dan lukisan Pieneman," kata Jim Supangkat di Harian Kompas.
Baca juga: Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh