Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengaitkan tindakan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, merupakan penyebab cacar monyet.
Disebutkan, memakai masker, melakukan karantina, hingga mendapat vaksin Covid-19 menjadi penyebab mewabahnya cacar monyet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Narasi panjang yang mengaitkan tindakan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 sebagai penyebab wabah cacar monyet, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Narasi itu menjelaskan mengenai pengertian, gejalah, hingga sumber virus cacar monyet.
Kendati demikian, ada beberapa klaim keliru yang dirangkum dalam poin-poin berikut:
1. Perubahan gejala karena memakai masker dan menjalani karantina saat pandemi Covid-19
Ruam cacar monyet diklaim seperti jerawat di area genital, kemudian perilaku virus berubah dan dikaitkan dengan penggunaan masker serta karantina Covid-19.
"Timbulnya ruam (monkeypox) biasanya muncul dengan kelompok seperti jerawat di area genital. Sekarang dimulai di telapak tangan dan menyebar! Apa yang berubah, mengapa virus berperilaku berbeda, mengapa gejalanya terlihat berbeda.
Karantina Covid dan masker telah merusak sistem kekebalan tubuh kita. Selain itu, suntikan covid yang telah disuntikan dan akan terus menyebabkan infeksi dan lainnya dengan merusak sistem kekebalan tubuh," tulis narasi itu.
2. Vaksin Covid-19 membuat rentan terhadap patogen dan merusak sistem kekebalan
Vaksin disebut merusak kekebalan tubuh manusia sehingga rentan terhadap virus dan patogen.
"Apa yang kita ketahui adalah bahwa antigen/spike protin dari vaksin covid telah melampaui antibodi bawaan alami manusia, Ini adalah malapetaka dari vaksin! Kemanusiaan telah mencapai ini dengan vaksin covid yang tidak efektif dan berbahaya dan vaksin mRNA meratakan respon imun dari 2 minggu setelah vaksinasi.
Anda akan rentan terhadap banyak virus dan patogen, termasuk Covid. Ini merusak kekebalan bawaan yang didapat.
Orang yang telah menerima mRNA sekarang rentan terhadap patogen yang akan dikalahkan oleh sistem kekebalan alami mereka.