KOMPAS.com - Misinformasi dan disinformasi tentang krisis iklim menyasar kesenangan kita dalam menonton di platform streaming.
Beredar tangkapan layar berisi narasi bahwa emisi karbon yang dikeluarkan saat kita menonton Netflix selama 30 menit, setara dengan berkendara selama 4 jam.
"Menonton Netflix Anda memperburuk perubahan iklim, kata para ahli. Emisi yang dihasilkan dengan menonton Netflix selama 30 menit sama dengan mengemudi hampir 4 mil," tulis tangkapan layar dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Tangkapan layar itu beredar di Facebook, Twitter, hingga situs meme seperti di sini, di sini, dan di sini.
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Narasi yang mengaitkan emisi karbon saat menonton platfrom streaming, berawal dari kesalahan beberapa media dalam mengutip laporan Shift Project pada Juli 2019.
Lembaga analisis asal Perancis itu memaparkan dalam sebuah video mengenai krisis iklim.
Salah satunya, tentang kebiasaan orang menonton streaming yang bertanggung jawab atas lebih dari 300 juta ton CO2 (MtCO2) pada 2018, setara dengan emisi dari Perancis.
The Shift Project kemudian menerbitkan artikel lanjutan untuk memperbaiki kesalahan konversi bit/byte, merevisi kutipan asli "1,6kg per setengah jam". Mereka merevisinya menjadi 8 kali lipat yakni 0,2 kg per setengah jam.
Dilansir dari Carbon Brief, 25 Februari 2020, kekeliruan perhitungan Shift Project ini sekitar delapan kali lebih tinggi dari studi peer-review pada 2014 tentang dampak energi dan emisi dari streaming video, sementara perkiraan yang sudah mereka koreksi sebesar 0,4 kg CO2 per jam serupa dengan kajian yang diulas pada 2014.
Adapun studi pada 2014 tersebut menemukan bahwa kebiasaan streaming di Amerika Serikat (AS) pada 2011 mengeluarkan emisi sebesar 0,42 kg CO2e per jam berdasarkan siklus hidup, termasuk emisi 'berwujud' dari pembuatan dan pembuangan infrastruktur dan perangkat.
Sementara, emisi dari mengopersikan perangkat menyumbang 0,36 kg CO2e per jam.
Penting dicatat bahwa efisiensi energi pusat data dan jaringan meningkat pesat setiap beberapa tahun, sehingga penggunaan energi dan emisi dari streaming saat ini seharusnya jauh lebih rendah.
Jejak karbon dari video streaming pertama-tama bergantung pada penggunaan listrik, kemudian pada emisi CO2 pada setiap unit pembangkit listrik.
Seperti penggunaan listrik pada benda-benda elektronik lainnya, keseluruhan emisi dari menonton platform streaming sangat bergantung pada bagaimana listrik dihasilkan.