KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diklaim berencana membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Klaim tersebut disebarkan di media sosial Facebook oleh akun ini pada 19 Juli 2022.
"Biden tidak akan menyelesaikan masa jabatan pertama! Rekaman suara yang bocor - Biden mengancam akan membunuh presiden Ukraina!" demikian narasi yang disebarkan.
Narasi itu disertai sebuah video berdurasi 10 menit.
Dilansir dari laman pemeriksa fakta PolitiFact, Biden diketahui telah menyuarakan dukungannya untuk Zelensky.
Tak hanya itu, AS juga telah mengirim miliaran senjata dan pelatihan militer untuk membantu Ukraina memerangi invasi Rusia.
Menurut PolitiFact, fakta-fakta itu membuat narasi yang menyebut Biden berencana membunuh Zelensky sulit dipercaya.
Video yang dibagikan di Facebook juga tidak menyertakan bukti rekaman suara yang menunjukkan Biden berencana membunuh Zelensky, seperti yang diklaim.
Selain itu, video dan narasi yang beredar juga tidak mencantumkan sumber yang kredibel untuk menguatkan klaim tersebut.
"Kami juga tidak dapat menemukan apa pun di internet yang mendukung klaim tersebut," tulis PolitiFact.
Faktanya, istri Zelenky, ibu negara Ukraina Olena Zelenska, mengunjungi Gedung Putih dan bertemu dengan keluarga Biden pada 19 Juli 2022.
Gedung Putih mengatakan, dalam pertemuan itu Zelenska dan ibu negara AS Jill Biden membahas dukungan berkelanjutan Amerika Serikat untuk pemerintah Ukraina dan rakyatnya.
Pada 15 Juni 2022, Biden dan Zelensky berbincang melalui telepon. Dalam pembicaraan itu, Biden menegaskan komitmennya mendukung Zelensky dan Ukraina yang digempur Rusia.
"Pagi ini, saya berbicara dengan Presiden Zelensky untuk membahas perang brutal dan berkelanjutan Rusia melawan Ukraina," kata Biden, dikutip dari laman Gedung Putih.
"Saya menegaskan kembali komitmen saya bahwa Amerika Serikat akan mendukung Ukraina karena membela demokrasinya dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorialnya dalam menghadapi agresi Rusia yang tidak beralasan," ucapnya.