KOMPAS.com - Narasi tentang vaksin Covid-19 yang dapat menurunkan fertilitas atau kesuburan pria beredar di media sosial.
Dalam narasi yang beredar di sejumlah unggahan, disebutkan bahwa kelahiran mengalami penurunan akibat adanya vaksinasi.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Belum ada penelitian imiah yang bisa membuktikan vaksinasi Covid-19 terkait dengan fertilitas atau keseburan pria.
Sejumlah penelitian pada pria yang sudah divaksin tidak menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam jumlah dan pergerakan sperma mereka.
Narasi yang menyebutkan bahwa dibagikan oleh akun Twitter dan Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Dalam narasi yang beredar salah satu akun tersebut menyebutkan, berdasarkan penelitian, pria yang sudah divaksin fertilitas atau keseburannya menurun.
Sehingga, kondisi ini berpengaruh pada menurunnya angka kelahiran, salah satunya di wilayah Jakarta.
Dalam unggahannya salah satu akun menuliskan :
Studi baru peer review Swiss: Vaksin Covid menurunkan fertilitas pria. Data resmi dari Jakarta: Kelahiran turun secara drastis setelah vaksinasi memulai. Kebetulan?
Akun lainnya menuliskan:
Kasiannya yg udh divaksin...
Sampai saat ini belum ada laporan atau penelitian kredibel yang menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 berpengaruh terhadap fertilitas atau keseburan pria.
Dilansir dari Reuters, Ranjith Ramasamy, Associate Professor Urologi di University of Miami mengatakan bahwa masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kesuburan pria menurun akibat vaksin Covid-19.
Pada 2021 Ramasamy melakukan penelitian pada 45 orang pria yang sudah divaksin. Hasilnya tidak ditemukan adanya penurunan parameter sperma
"Tidak melihat penurunan parameter sperma seperti air mani, volume, konsentrasi sperma, atau jumlah total sperma motil," kata Ramasamy.