KOMPAS.com - Teleskop James Webb resmi memotret dan membagikan foto berwarna pertama alam semesta.
Seperti yang sudah ditulis Kompas.com pada Rabu (13/7/2022), foto spektakuler yang dinamakan Webb's First Deep Field ini menangkap alam semesta beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Dengan demikian, foto tersebut menunjukkan momen tepat ketika galaksi mulai terbentuk dan cahaya mulai berkelap-kelip dari bintang pertama.
Cahaya bintang pertama tersebut membutuhkan waktu sekitar 13,5 miliar tahun untuk kemudian bisa ditangkap berkat kecanggihan Teleskop James Webb.
Teleskop James Webb merupakan teleskop milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sekaligus penerus dari Teleskop Hubble.
Menurut NASA, sejumlah teknologi inovatif telah dikembangkan untuk Teleskop James Webb.
Antara lain, cermin utama yang terbuat dari 18 segmen terpisah yang dapat dibuka dan disesuaikan bentuknya setelah diluncurkan. Cermin itu terbuat dari berilium ultra-ringan.
Fitur utama Teleskop James Webb adalah lima lapis pelindung matahari seukuran lapangan tenis yang mampu meredam panas dari Matahari lebih dari satu juta kali.
Teleskop ini juga dilengkapi empat instrumen teleskop - kamera dan spektrometer - memiliki detektor yang mampu merekam sinyal yang sangat redup.
Satu instrumen (NIRSpec) memiliki microshutter yang dapat diprogram, yang memungkinkan pengamatan hingga 100 objek secara bersamaan.
Teleskop James Webb juga memiliki cryocooler untuk mendinginkan detektor mid-infrared (MIRI) ke suhu 7 K yang sangat dingin sehingga dapat bekerja.
James Webb, pria yang namanya dipilih NASA untuk diberikan kepada teleskop ini, paling sering dikaitkan dengan program pendaratan manusia di bulan, Apollo.
Dilansir dari Britannica, pria dengan nama lengkap James Edwin Webb itu lahir pada di Tally Ho, North Carolina, AS pada 7 Oktober 1906.
James Webb mengepalai NASA selama program Apollo (1961-1968).
Kariernya dimulai setelah lulus dari University of North Carolina di Chapel Hill pada 1928, dan bertugas menjadi pilot angkatan laut.