KOMPAS.com - Populasi manusia diprediksi mencapai angka 8 miliar pada 2022. Kemudian, jumlahnya diperkirakan menjadi 8,5 miliar pada 2030, sebanyak 9,7 miliar di 2050, dan 10,9 miliar pada 2100.
Data yang dilansir dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu memperlihatkan jumlah manusia diperkirakan akan terus bertambah di muka bumi.
Sebagian pihak menganggap jumlah itu sudah mencapai ambang batas ruang hidup manusia di bumi sehingga menyebabkan berbagai bencana.
Sebagian lainnya menganggap perkembangbiakan manusia yang pesat merupakan wujud dari keberhasilan di bidang kesehatan yang secara umum mampu mendukung manusia berumur lebih panjang.
Sejumlah negara memiliki populasi terbanyak, di antaranya China dengan 1,45 miliar orang, India 1,40 miliar, Amerika Serikat (AS) 334 juta, Indonesia 279 juta dan Pakistan 229 juta orang.
Baca juga: Sejarah Hari Populasi Dunia dan Cara PBB Menyikapi Ledakan Jumlah Penduduk...
Data untuk 2022 yang dilansir dari World Meter itu juga menunjukkan bahwa Brazil, Nigeria, Bangladesh, Rusia, dan Meksiko menjadi negara penyumbang populasi manusia terbanyak berikutnya.
Besarnya jumlah orang di sebuah negara berpeluang menghasilkan kegiatan ekonomi yang semakin banyak. Namun, apakah kondisi nyata di 5 negara benar-benar demikian?
Dari statistik yang tersedia di laman resmi PBB, pendapatan nasional yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tidak selalu berbanding lurus dengan besarnya populasi di negara-negara tersebut.
Misalnya India memiliki populasi penduduk yang lebih besar daripada AS, namun memiliki pendapatan atau PDB yang lebih rendah daripada negeri Abang Sam (AS) tersebut.
Demikian juga China yang memiliki populasi terbesar, memiliki PDB terbesar kedua, yakni setelah AS pemilik nilai PDB tertinggi di antara kelimanya.
Berikut PDB dari 5 negara dengan populasi manusia terbesar itu, yang juga bisa digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi mereka.
1. China
China berada di urutan pertama dengan jumlah populasi terbanyak, yakni 1,45 miliar orang. Di antara kelima negara, PDB-nya menempati urutan kedua.
PDB harga berlaku yang dihasilkan China selama 2020 ialah 14,7 triliun dollar AS atau setara Rp 220.842 triliun, dengan asumsi nilai tukar rupiah adalah Rp 15.000 per dollar AS.
Sementara per kapita, PDB berdasarkan harga berlaku di China senilai 10.229 dollar AS atau setara Rp 153.435.000 pada tahun yang sama.