KOMPAS.com - Independence Day atau perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat digelar setiap tahun pada 4 Juli.
Dilansir dari History, Independence Day merupakan peringatan pengesahan Deklarasi Kemerdekaan oleh Kongres Kontinental pada 4 Juli 1776.
Dari 1776 hingga sekarang, Independence Day dirayakan dengan berbagai perayaan, mulai dari pesta kembang api, parade, konser, hingga acara kumpul keluarga di rumah.
Bagaimana sejarah Independence Day?
Dilansir dari Britannica, sebagian wilayah Amerika Serikat sebelumnya merupakan bagian dari koloni di bawah Kerajaan Inggris Raya.
Koloni Amerika adalah koloni Inggris yang didirikan pada abad ke-17 dan awal abad ke-18, di tempat yang sekarang menjadi bagian dari Amerika Serikat bagian timur.
Wilayah koloni membentang sepanjang pantai Atlantik ke barat, dan terdiri dari 13 koloni.
Setelah Perang Prancis dan India (1754-1763), pemerintah Inggris menetapkan bahwa koloni harus membantu membayar biaya perang dan garnisun pasukan pascaperang.
Pemerintah juga mulai memaksakan kontrol yang lebih ketat pada pemerintah kolonial.
Hal itu kemudian memicu ketidakpuasan dari 13 koloni Amerika, dan akhirnya mendorong munculnya keinginan untuk merdeka.
Dilansir dari laman Office of the Historian, pertentangan antara koloni Amerika dengan pemerintah Inggris berlangsung sepanjang 1760-an dan awal 1770-an.
Ketidaksepakatan itu terutama dipicu oleh kebijakan Inggris menaikkan tarif pajak yang harus disetorkan melalui Sugar Act (1764) dan Stamp Act (1765).
Protes berulang kali gagal memengaruhi kebijakan Inggris, dan malah mengakibatkan penutupan pelabuhan Boston dan deklarasi darurat militer di Massachusetts.
Pemerintah kolonial akhirnya mengirim delegasi ke Kongres Kontinental untuk mengoordinasikan boikot kolonial terhadap barang-barang Inggris.
Terlepas dari permasalahan ini, para pemimpin kolonial sebenarnya masih berharap untuk berdamai dengan pemerintah Inggris, dan belum berniat mendeklarasikan kemerdekaan.