KOMPAS.com - Perseteruan yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet saat Perang Dingin tidak hanya menyebabkan ketegangan politik, tetapi ikut berdampak positif bagi ilmu pengetahuan.
Sebab, persaingan kedua negara adikuasa pada masa lalu itu menyebabkan tiap pihak berusaha mengembangkan teknologi, terutama dalam misi luar angkasa.
AS dan Uni Soviet pun berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam misi luar angkasa, yang dikenal juga sebagai space race.
Dampak positifnya, peran perempuan pun semakin terlihat dalam misi luar angkasa. Hingga kemudian, Uni Soviet menjadi negara pertama yang meluncurkan perempuan pertama ke luar angkasa.
Kosmonot Rusia Valentina Tereshkova tercatat menjadi perempuan pertama di luar angkasa, setelah wahana antariksa Vostok 6 yang diawakinya mengelilingi orbit bumi pada 16 Juni 1963.
Seperti apa ringkasan misi luar angkasa Valentina Tereshkova? Simak dalam infografik berikut ini: