Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Megawati Memutuskan Ganjar sebagai Capres yang Diusung PDI-P

Kompas.com - 17/06/2022, 14:29 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di Facebook disertai narasi yang menyebutkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri telah menentukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari partainya dalam Pemilu Presiden 2024.

Meskipun begitu, dalam video tidak ada suara Megawati yang menyatakan telah memutuskan capres dari partainya.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa Megawati menetapkan capres untuk Pemilu 2024 sambil menangis adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Sebuah video yang menyebutkan bahwa Ganjar dipilih oleh Megawati sebagai calon presiden dari PDI-P dalam Pilpres 2024 disebarkan akun ini.

Dalam unggahan itu disebutkan, Megawati menyampaikan keputusan itu secara emosional.

"Sambil menahan tangis, Bu Mega umumkan Ganjar sebagai pilihan capresnya sekaligus pemecatan Trimed--," bunyi keterangan itu.

Hoaks yang menyebut Megawati telah memutuskan Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024.Tangkap layar dari Facebook.com Hoaks yang menyebut Megawati telah memutuskan Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024.

Sementara, isi video berisi potongan-potongan gambar bergerak yang disajikan bergantian secara berulang, baik dengan bunyi asli atau dengan suara narator dilengkapi latar musik.

Video yang dimasukkan adalah potongan gambar bergerak Ganjar Pranowo, Megawati, dan sejumlah tokoh.

Tokoh yang terlihat antara lain Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, serta politikus di luar PDI-P, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) yang sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Dalam video itu, tidak ada adegan saat Megawati menyampaikan telah menetapkan seorang capres dari partainya untuk Pilpres 2024.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com berusaha menelusuri potongan gambar bergerak Megawati yang tengah menjelaskan sanksi yang ada dalam video tersebut menggunakan metode reverse image search pada Jumat (17/6/2022).

Hasil yang didapatkan, gambar tangkapan layar yang identik dengan sosok Megawati seperti yang tampak dalam video di atas, terdapat dalam berita di Suara.com pada 8 Januari 2022 dan Okezone.com yang tayang 30 September 2021.

Bisa dipastikan bahwa Megawati yang berpakaian merah dan hitam, dengan latar berbagai piala dan foto berbingkai itu sudah ada pada 2021.

Namun sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Hasto Kristiyanto telah menjelaskan sikap partainya terkait Pilpres 2024.

Dia menjelaskan, Megawati masih memiliki waktu sampai Agustus 2023 untuk menentukan siapa yang diusung PDI-P dalam Pilpres 2024 kelak, dan tidak terburu-buru dalam memutuskan nama.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

Hoaks atau Fakta
Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com