KOMPAS.com - Sejumlah klaim di media sosial menyebut aktor Leonardo DiCaprio memberikan donasi sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 143 miliar untuk mendukung Ukraina.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang disampaikan DiCaprio mengenai donasi tersebut, ataupun terkait perang yang terjadi di Ukraina sejak invasi dilancarkan Rusia pada 24 Februari 2022.
Benarkah klaim bahwa Leo memberi donasi untuk Ukraina? Berikut paparannya:
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Reuters, informasi itu ramai di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Salah satu akun yang share informasi ini adalah eks pemain bola basket NBA, Rex Chapman.
Dalam sebuah twit, Rex Chapman menyertakan sebuah artikel dari Hindustan Times.
Artikel itu menyebutkan donasi dilakukan Leo DiCaprio karena terinspirasi dari neneknya dari pihak ibu yang lahir di Ukraina kemudian migrasi ke Jerman bersama orangtuanya pada 1917.
Baca juga: Tren Misinformasi dan Disinformasi yang Berkembang Sejak Konflik Rusia-Ukraina Dimulai
Artikel juga dibuat media lain seperti The Tribune asal India. Beberapa artikel yang tayang itu mengutip situs polishnews.co.uk.
Dalam situs, tidak tertera mengenai profil media tersebut. Situs juga tidak mencantumkan alamat atau nama perusahaan yang mengelolanya.
Di bagian bawah artikel yang menuliskan tentang Leonardo DiCaprio, Polish News mencantumkan referensi tulisan dari artikel di situs tvn24.pl.
Menurut Reuters, kedua artikel mengenai Leo di polishnews.co.uk dan tvn24.pl kini sudah dihapus.
Dalam artikel, disebutkan bahwa donasi yang dilakukan Leonardo DiCaprio diumumkan oleh organisasi donor bernama International Visegrad Fund untuk mendukung kerja sama negara-negara di kawasan Visegrad, yang terdiri dari Polandia, Hungaria, Republik Ceko, dan Slovakia.
Namun, lembaga itu membantah informasi yang beredar di media sosial, juga artikel yang menjadi sumber referensi.
"Kami tidak tahu dan tidak punya informasi bahwa Leonardo DiCaprio memberikan donasi 10 juta dollar AS atau 7,6 juta Pounsterling ke Ukraina," ujar Lucia Becova yang merupakan perwakilan International Visegrad Fund.
Baca juga: Perang di Rusia-Ukraina, tetapi Mengapa Hoaksnya Beredar di Indonesia?