KOMPAS.com - Suasana di Eropa Timur semakin tidak kondusif setelah Rusia mengumumkan aksi militernya dengan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Sejumlah serangan rudal dilontarkan Rusia yang tidak hanya menghancurkan fasilitas militer Ukraina, tetapi juga menyebabkan permukiman warga jadi sasaran.
Meski serangan darat berlangsung sengit selama sepekan terakhir, namun serangan siber terhadap Ukraina sudah terjadi selama beberapa tahun ke belakang.
Perusahaan keamanan siber ESET menyatakan serangan digital sudah terjadi sejak 2014, dan eksalasi semakin meningkat saat ini.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan siber terhadap Ukraina.
Kecurigaan tentu saja tertuju kepada Rusia. Meski begitu, Pemerintah Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin membantah tudingan itu.
Lalu bagaimana, seperti apa, dan apa saja sasaran terkait serangan siber ke Ukraina?
Berikut infografiknya: