KOMPAS.com - Pernahkah mendengar rumor tentang pulpen wangi yang mengandung narkoba? Narasi itu populer di kalangan murid sekolah dasar tahun kelahiran 1990-an.
Meski di masa itu belum ada media sosial, tetapi rumor tentang pulpen wangi mengandung narkoba beredar luas, bahkan dipercaya sebagai kebenaran.
Kini, rumor pulpen wangi mengandung narkob menjadi nostalgia tersendiri karena mengingat betapa polosnya masa kanak-kanak.
Kendati demikian, mengapa rumor itu bisa beredar dan bagaimana faktanya?
Rumornya, tinta dari pulpen wangi mengandung narkoba sehingga dapat membuat orang yang menghirupnya menjadi kecanduan.
Namun, menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono tidak pernah ada kasus penyelundupan narkoba melalui tinta pulpen.
Baca juga: SIM Swap: Pengertian, Modus, Contoh Kasus, dan Cara Menghindarinya
Selama dia menjabat, ada berbagai macam metode penyelundupan narkoba, tetapi belum ada temuan kasus narkoba yang berkaitan dengan pulpen.
"Tidak ada selama 2019 sampai 2022 ini. Karena itu selama saya menjabat di BNN. Di kasih di perut manusia juga bisa. Hanya memang tidak ada selama saya menjabat," kata Sulistyo kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Beredarnya rumor tentang pulpen wangi mengandung narkoba, kemungkinan menyebar karena adanya kesalahan dalam menangkap informasi.
Misalnya, ada kasus penyelundupan narkoba dalam pulpen. Kemudian masyarakat salah menangkap informasi sehingga mencurigai semua produk pulpen.
Pernah ada kasus penyelundupan narkoba dalam spidol yang diwartakan Harian Kompas pada 6 November 2001.
Seseorang berinisial WA (25 tahun), menyembunyikan sabu-sabu di dalam tabung spidol.
WA kemudian ditangkap Polresta Surabaya Selatan, pada 4 November 2001, siang sekitar pukul 14.00 di kawasan Karangrejo.
Saat itu, ia sedang berjalan dengan membawa spidol yang berisi 2,7 gram sabu-sabu. Dia membungkus sabu-sabu dalam plastik kecil, kemudian menyembunyikannya di dalam spidol.
Baca juga: [HOAKS] Penyelundupan 250 Ton Sabu-sabu dari China ke Indonesia