KOMPAS.com - Kisah Tiga Negara atau Kisah Tiga Kerajaan, yang dikenal juga sebagai Samkok, adalah novel fiksi sejarah yang mengangkat cerita perebutan kekuasaan di masa China kuno.
Novel yang memiliki judul Romance of the Three Kingdoms dalam bahasa Inggris ini ditulis oleh Luo Guanzhong, sastrawan dari era dinasti Ming.
Cerita dalam roman ini berlatarkan tahun-tahun penuh gejolak menjelang akhir dinasti Han dan periode Tiga Kerajaan dalam sejarah China, yang dikenal juga sebagai Tiongkok.
Periode tersebut dimulai pada 169 M dan berakhir dengan penyatuan kembali wilayah Tiongkok pada 280 M oleh dinasti.
Kisah Tiga Kerajaan merupakan salah satu cerita populer dan telah diadaptasi ke berbagai media, seperti serial televisi, film, dan bahkan video game.
Baca juga: Dari Mana Istilah Feng Shui Berasal dan Bagaimana Sejarahnya?
Tema penyatuan dan perpecahan merupakan unsur utama dalam Roman Tiga Kerajaan.
Tema ini hadir dari awal hingga akhir novel, di mana dinasti Han Akhir terpecah menjadi tiga kerajaan dan kemudian muncul kekuatan baru untuk menyatukan ketiganya di bawah satu nama.
Meskipun Roman Tiga Negara berlandaskan pada sejarah asli, namun tidak seluruh cerita dalam roman ini sepenuhnya selaras dengan fakta-fakta historis.
Kendati demikian, roman ini cukup akurat dalam menggambarkan kebudayaan dan kehidupan Tiongkok kuno.
"Daratan di bawah langit, setelah lama terbagi, cenderung bersatu; setelah lama bersatu, cenderung membelah diri".
Demikian Luo Guanzhong memulai Roman Tiga Kerajaan, yang terdiri dari 120 bab, dan memiliki total 800.000 kata dan hampir seribu karakter.
Baca juga: Pembantaian Geger Pecinan 1740 dan Perlawanan Bangsa Tionghoa ke VOC
Sejak dimulainya peradaban Tiongkok di sepanjang Sungai Kuning oleh Shang dan Zhou, sejarah Tiongkok adalah tentang siklus perpecahan dan penyatuan yang konstan.
Setelah Zhou runtuh, periode perpecahan hampir 500 tahun yang disebut Periode Musim Semi dan Musim Gugur dan Periode Negara-Negara Berperang membawa Tiongkok ke dalam kekacauan.
Periode Negara-Negara Berperang berakhir dengan munculnya Qin Shihuangdi, yang dianggap sebagai kaisar pertama, yang menyatukan Tiongkok dengan nama Qin.