Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kisah Tiga Kerajaan Sesuai dengan Fakta Sejarah?

Kompas.com - 31/01/2022, 09:14 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah Tiga Negara atau Kisah Tiga Kerajaan, yang dikenal juga sebagai Samkok, adalah novel fiksi sejarah yang mengangkat cerita perebutan kekuasaan di masa China kuno.

Novel yang memiliki judul Romance of the Three Kingdoms dalam bahasa Inggris ini ditulis oleh Luo Guanzhong, sastrawan dari era dinasti Ming.

Cerita dalam roman ini berlatarkan tahun-tahun penuh gejolak menjelang akhir dinasti Han dan periode Tiga Kerajaan dalam sejarah China, yang dikenal juga sebagai Tiongkok.

Periode tersebut dimulai pada 169 M dan berakhir dengan penyatuan kembali wilayah Tiongkok pada 280 M oleh dinasti.

Kisah Tiga Kerajaan merupakan salah satu cerita populer dan telah diadaptasi ke berbagai media, seperti serial televisi, film, dan bahkan video game.

Baca juga: Dari Mana Istilah Feng Shui Berasal dan Bagaimana Sejarahnya?

Cerita dalam Roman Tiga Kerajaan

Tema penyatuan dan perpecahan merupakan unsur utama dalam Roman Tiga Kerajaan.

Tema ini hadir dari awal hingga akhir novel, di mana dinasti Han Akhir terpecah menjadi tiga kerajaan dan kemudian muncul kekuatan baru untuk menyatukan ketiganya di bawah satu nama.

Meskipun Roman Tiga Negara berlandaskan pada sejarah asli, namun tidak seluruh cerita dalam roman ini sepenuhnya selaras dengan fakta-fakta historis.

Kendati demikian, roman ini cukup akurat dalam menggambarkan kebudayaan dan kehidupan Tiongkok kuno.

"Daratan di bawah langit, setelah lama terbagi, cenderung bersatu; setelah lama bersatu, cenderung membelah diri".

Demikian Luo Guanzhong memulai Roman Tiga Kerajaan, yang terdiri dari 120 bab, dan memiliki total 800.000 kata dan hampir seribu karakter.

Baca juga: Pembantaian Geger Pecinan 1740 dan Perlawanan Bangsa Tionghoa ke VOC

Perpecahan dan penyatuan

Sejak dimulainya peradaban Tiongkok di sepanjang Sungai Kuning oleh Shang dan Zhou, sejarah Tiongkok adalah tentang siklus perpecahan dan penyatuan yang konstan.

Setelah Zhou runtuh, periode perpecahan hampir 500 tahun yang disebut Periode Musim Semi dan Musim Gugur dan Periode Negara-Negara Berperang membawa Tiongkok ke dalam kekacauan.

Periode Negara-Negara Berperang berakhir dengan munculnya Qin Shihuangdi, yang dianggap sebagai kaisar pertama, yang menyatukan Tiongkok dengan nama Qin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com