KOMPAS.com - Hoaks seputar vaksin Covid-19 terus beredar di media sosial, seiring meluasnya infeksi di berbagai negara.
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimpun sebaran hoaks beserta sanggahannya mulai 23 Januari 2020 hingga 13 Januari 2022.
Berdasarkan catatan Kementerian Kominfo, hingga Kamis (13/1/2022) sebaran hoaks seputar Covid-19 di media sosial ada total 5.381 unggahan.
Dari jumlah tersebut sebanyak 5.200 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten ada dalam penagakan hukum.
Baca juga: Pandemi Sudah Hampir 2 Tahun, Kenapa Hoaks Covid-19 Masih Bermunculan?
Media sosial menjadi celah bagi informasi keliru atau hoaks berkembang karena tidak ada proses verifikasi dalam setiap sebarannya.
Maka dari itu, pemeriksa fakta berbagai media, pemerintah, lembaga independen, serta sebagian platform media sosial bekerja sama untuk melakukan debunking atau sanggahan dari informasi keliru tersebut.
Sebaran hoaks terkait Covid-19 paling banyak beredar melalui Facebook. Ada total 4.678 hoaks seputar Covid-19 di Facebook.
Terbanyak kedua disebarkan melalui Twitter, dengan total sebanyak 572 unggahan.
Sementara, sebaran hoaks seputar Covid-19 melalui YouTube, mencapai 55 unggahan.
Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 di Instagram dengan 51 unggahan, disusul melalui TikTok sebanyak 25 unggahan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Prediksi Tren Hoaks 2022, dari Omicron hingga Pilpres 2024
Penting dicatat bahwa sebaran ini hanya jumlah yang terdeteksi dan berhasil disanggah.
Selebihnya, ada banyak sebaran hoaks di media sosial yang tidak terjangkau oleh pantauan pemeriksa fakta.
Seiring dengan program vaksinasi yang terus digencarkan selama pandemi Covid-19, hoaks dan informasi keliru seputar vaksin juga beredar.
Per Kamis (13/1/2022) Kementerian Kominfo mencatat sebaran hoaks seputar vaksin Covid-19 di media sosial ada total 2.544 unggahan.
Berikut rincian temuan hoaks seputar vaksin Covid-19 di media sosial: