KOMPAS.com - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, terhenti pada babak 16 besar China Masters 2023 yang berlangsung pada 21-26 November 2023.
Gregoria tersingkir setelah kalah dari Nozomi Okuhara (Jepang) dengan skor 12-21, 21-15, 16-21 di Shenzhen Bay Gymnasium, Kamis (23/11/2023).
Atlet yang disapa Jorji itu bertanding dengan menahan rasa sakit akibat kapalan di telapak kaki kanan dan kirinya robek.
Kondisi itu sudah dialami Gregoria sejak bertanding di Kumamoto Masters Japan 2023 di mana ia keluar sebagai juaranya.
Baca juga: Hasil China Masters 2023: Keunggulan Lepas, Gregoria Terhenti di 16 Besar
Setelah juara Kumamoto Masters Japan 2023, pihak pelatih sempat mempertimbangkan partisipasi Gregoria di China Masters.
Pasalnya, Gregoria sudah tidak memburu poin BWF World Tour Finals 2023 karena telah lolos ke turnamen akhir tahun tersebut. Namun, ia memutuskan tetap bermain di China.
"Setelah juara di Kumamoto, memang sempat ada pertimbangan apakah Gregoria akan tetap tampil di China Masters atau dilepas," kata pelatih tunggal putri, Indra Widjaja.
"Ini karena dia sudah lolos ke World Tour Finals. Tetapi keputusan Gregoria tetap mau main. Dia akan tetap fight, tentu kami dukung," ucap Indra dalam keterangan PBSI.
Baca juga: China Masters 2023: Ganda Putra Indonesia Masih Krisis Kepercayaan Diri
Terkait penampilan Gregoria melawan Okuhara, Indra mengungkapkan bahwa kulit kakinya yang semakin tipis membuat performa sang pemain kian tak maksimal.
"Gregoria datang ke Shenzhen dari Kumamoto, memang tidak dalam kondisi bagus. Secara kondisi, telapak kaki kanan-kiri Gregoria sudah pecah dan belum tumbuh kulit baru.Tetapi keinginan Gregoria untuk terus bermain itu besar sekali," ucapnya.
"Semua keputusan saya serahkan ke dia. Dia pun sudah memutuskan untuk tetap main. Dia memang memiliki keinginan demikian kuat. Dengan kondisi yang ada, dia bisa mengatasi perlawanan Busanan (Ongbamrungphan) di babak pertama. Tidak begitu banyak reli-reli panjang melawan Busanan. Dia pun bisa meraih kemenangan," kata Indra.
"Di babak kedua bertemu Okuhara, reli-relinya makin panjang. Otomatis gesekan-gesekan telapak kakinya makin intens dan makin panas karena kulit telapak kakinya masih tipis. Saya lihat, kondisi ini membuat fokus, pikiran, dan konsentrasinya bercabang," ujar dia.
Baca juga: Ginting Gugur di China Masters 2023: Saya Sudah Coba Seluruh Permainan...
"Gregoria mau terus fight, sementara kondisi telapak kakinya sebenarnya kurang memungkinkan. Dari faktor itulah, penampilannya di tengah lapangan lawan Okuhara jadi agak tanggung," kata mantan pelatih Lee Zii Jia ini.
Meski tak berhasil melanjutkan tren positif di Shenzhen, penampilan Gregoria tetap mendapat apresiasi dari Indra.
Indra secara khusus menyoroti tekad, semangat, dan sikap pantang menyerah Gregoria.
"Meski dalam kondisi tidak bagus, Gregoria tetap memiliki keinginan kuat. Segala rasa sakitnya bisa dilawan. Dia tidak mau menyerah begitu saja dengan rasa sakitnya. Saya salut dengan keinginan dia yang kuat ini. Ini nilai positif yang bisa diambil dari penampilan Gregoria di China Masters," kata Indra.
Gregoria punya waktu istirahat sekitar dua minggu lebih untuk pemulihan dan mempersiapkan diri sebelum tampil pada BWF World Tour Finals 2023 di Hangzhou, China, 13-17 Desember 2023.
"Untuk World Tour Finals kami masih memiliki sekitar 20 hari. Ini bisa dipakai untuk persiapan dan pemulihan," ucap Indra.
"Semoga telapak kakinya sudah pulih. Harapannya pekan depan sudah normal, sehingga punya waktu dua minggu untuk persiapan penuh ke World Tour Finals," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.