KOMPAS.com - Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, mengakui Indonesia gagal memenuhi target pada BWF World Championships 2023.
Indonesia meraih satu medali perak BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis lewat ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia menjadi runner-up setelah kalah dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023).
Rionny mengapresiasi prestasi Apriyani/Fadia yang meski bukan unggulan teratas mampu melaju ke final dan membawa pulang medali.
"Kami apresiasi perjuangan Apri/Fadia yang tidak diunggulkan di posisi atas, tetapi bisa tampil konsisten hingga maju ke final," kata Rionny via keterangan PBSI, Senin (28/8/2023).
"Harus diakui, ganda putri China itu tampil lebih baik di final. Mental Apri/Fadia memang bagus, tetapi lawan lebih baik lagi," ujarnya.
Meski demikian, Rionny mengakui Indonesia gagal memenuhi target pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023.
Rionny sebelumnya menargetkan dua medali dari sektor tunggal putra dan ganda putra. Namun, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo tersingkir pada babak-babak awal.
Baca juga: Daftar Juara BWF World Championships, Indonesia Paceklik sejak Ahsan/Hendra Juara 2019
Sementara itu, ganda putra menyisakan dua wakil pada perempat final, yaitu Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Akan tetapi, kedua pasangan itu terhenti dan tak berhasil melaju ke semifinal untuk mengamankan medali.
"Secara umum, kami gagal memenuhi target di Kejuaraan Dunia 2023. Hanya Apri/Fadia di ganda putri yang maju ke final. Sementara sektor lain, tidak berhasil mencapai target," katanya.
"Mereka semua sebenarnya sudah tampil maksimal, tetapi belum cukup mengantarkan pemain-pemain Indonesia terus melaju ke babak akhir untuk menjadi juara," ujar Rionny.
Baca juga: Apri/Fadia Raih Perak BWF World Championships: Buah Kerja Keras, Bangkit pada Waktu Tepat
Rionny pun mengevaluasi setiap sektor. Menurut dia, para pemain ganda putra tampil kurang maksimal karena merasakan tekanan dan beban.
"Pemain ganda putra sudah tampil optimal dan menunjukkan yang terbaik. Mereka kalah setelah lewat perjuangan keras di lapangan," katanya.
"Di ganda putra, ada pressure yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat," ucap Rionny.