KOMPAS.com - Turnamen BWF World Tour Super 1.000, Indonesia Open 2023, rampung digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menjadi satu-satunya wakil di final. Ia menjadi runner-up setelah kalah 14-21, 13-21 dari Viktor Axelsen (Denmark).
Juara Indonesia Open 2023 lainnya adalah Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Chen Yu Fei (China), Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan), dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
Keberhasilan Axelsen, Si Wei/Ya Qiong, Yu Fei, Baek/Lee, dan Rankireddy/Shetty sekaligus menutup kisah panjang Indonesia Open di Istora Senayan.
Baca juga: Hasil Final Indonesia Open 2023: Axelsen Kembali Juara di Istora, Ginting Runner-up
Tahun ini menjadi terakhir kalinya Indonesia Open akan digelar di Istora yang berkapasitas 7.166 kursi tersebut.
Penyelenggaraan Indonesia Open tahun depan akan berlangsung di Indoor Multifunction Stadium (IMS) yang kemungkinan bakal bernama Indonesia Arena.
Indonesia Arena masih berada di kawasan Gelora Bung Karno dan dapat menampung 16.000 penonton.
Baca juga: Indonesia Open 2023: Daehanminguk Bergema, An Se-young Banjir Dukungan di Istora
Istora Senayan menjadi rumah kedua bagi sejumlah pebulu tangkis dunia seperti tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin.
Carolina Marin punya banyak kenangan di Istora yang menjadi saksi saat ia meraih gelar juara dunia keduanya.
"Istora adalah arena yang sangat spesial, saya punya banyak kenangan bagus di sini. Saya memenangi gelar juara dunia kedua saya di sini dan mendapatkan cedera pertama saya juga di sini," ungkap Marin, Sabtu (17/6/2023).
"Penonton di sini membuat saya merasa berada di rumah. Saya sangat beruntung bisa mendapatkan dukungan dari semua orang di sini, baik dalam suka maupun duka. Saya suka bermain di sini dan punya banyak kenangan manis," kata dia.
Baca juga: Siwei/Yaqiong Juara Indonesia Open 2023, Hoki Istora dan Kenangan dengan Liliyana
Viktor Axelsen yang baru saja meraih gelar juara ketiga beruntun di Indonesia Open sejak 2021, sedih akan berpisah dengan Istora yang disebutnya punya atmosfer legendaris.
"Disayangkan karena Istora itu legendaris. Saya senang bermain di sini, saya suka suasananya. Jadi, pasti akan kehilangan," kata Viktor.
"Tapi saya juga semangat menunggu stadium barunya dan punya suasana serta sejarah baru di sana. Saya menantikannya," ucap tunggal putra nomor satu dunia ini.
Sementara itu, ganda campuran nomor satu dunia asal China yaitu Zheng Si We/Huang Ya Qiong mengungkapkan bahwa Istora membawa keberuntungan untuk mereka.
Baca juga: Indonesia Open 2023 Pindah Arena, Hilangnya Atmosfer Istora yang Ikonik