KOMPAS.com - Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, menilai salah satu penyebab kegagalan Indonesia meraih gelar French Open 2022 adalah mental pemain.
French Open 2022 merupakan turnamen BWF Super 750 yang dihelat di Paris, Perancis, pada 25-30 Oktober 2022.
Indonesia harus puas pulang tanpa gelar dari French Open 2022 meski mengirim 15 wakil.
Wakil Indonesia dengan pencapaian terbaik di French Open 2022 adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Meski berstatus non-unggulan, Rehan/Lisa berhasil melaju sampai semifinal French Open 2022.
Baca juga: Rapor Indonesia di French Open 2022: 6 Gugur di Awal, Tanpa Wakil di Final
Sebelum French Open 2022, Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar juara dari Denmark Open 2022.
Gelar itu dipersembahkan oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari sektor ganda putra.
Penampilan Fajar/Rian kemudian menurun ketika tampil di French Open 2022.
Fajar/Rian selaku unggulan kelima di luar dugaan sudah tersingkir pada babak kedua French Open 2022.
Adapun penampilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo selaku runner up Denmark Open 2022 juga menurun.
Marcus/Kevin gugur cepat pada babak pertama French Open 2022 bersama lima wakil Indonesia lainnya termasuk Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Melihat penurunan performa pemain Indonesia di French Open 2022, Rionny Mainaky langsung menyoroti mental pemain.
Baca juga: Final French Open 2022, Ganda Putri Malaysia Ukir Sejarah Baru
"Prestasi para pemain Indonesia di turnamen Perancis Terbuka lalu, bisa saya katakan tidak baik dan menurun dibanding di Denmark Terbuka sebelumnya," kata Rionny dikutip dari rilis PBSI.
"Performa mereka secara keseluruhan cukup baik, karena para pemain sebetulnya bisa selalu unggul dalam pengumpulan angka," ucap Rionny.
"Cuma kendalanya mereka kendor di poin-poin akhir di gim penentuan. Ini dikarenakan faktor nonteknis, yaitu persoalan mental," tutur Rionny.