Indonesia Open 2022, Saat Fans Main AirBadminton Bareng Chico dan Putri KW

KOMPAS.com - Indonesia Open 2022 memberikan kesempatan para penggemar untuk bermain bulu tangkis bareng atlet-atlet Tanah Air.

Namun, ini bukan permainan bulu tangkis di dalam ruangan seperti biasanya. Para penggemar dan pebulu tangkis akan memainkan AirBadminton yang dilakukan di ruang terbuka. 

Jadwal AirBadminton bersama atlet Indonesia akan berlangsung di Istora Senayan hingga Minggu (19/6/2022) atau saat final Indonesia Open 2022 digelar. 

Pada Jumat (17/6/2022), AirBadminton menyuguhkan fun match di mana Chico Aura Dwi Wardoyo berduet dengan Putri Kusuma Wardani melawan empat penggemar. 

Baca juga: Kalah di Perempat Final Indonesia Open, Fajar/Rian Meminta Maaf

Sementara itu, pada hari ini atlet yang dijadwalkan hadir adalah ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. 

Terakhir pada hari Minggu (19/6/2022), penggemar bisa mencoba bermain AirBadminton bersama pemain ganda putri Indonesia, Rachel Allesya Rose. 

Perbedaan AirBadminton dengan bulu tangkis biasa tak hanya dari tempat, melainkan juga shuttlecock yang disebut BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) dengan AirShuttle. 

Bulu tangkis menggunakan shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa, sedangkan shuttlecock AirBadminton terbuat dari plastik dan 'kepala' kok dibalut karet. 

Bisa dipahami mengapa shuttlecock-nya berbeda. Sebab, AirBadminton dimainkan di area terbuka sehingga membutuhkan shuttlecock yang tidak mudah terbawa angin. 

Baca juga: Indonesia Open 2022, Pramudya Puji Perjuangan Yeremia di Tengah Cedera

KOMPAS.com/Farahdilla Puspa Bentuk shuttlecock yang digunakan untuk bermain AirBadminton yang dilakukan di area terbuka.

Sementara itu, Kompas.com sempat mewawancarai satu fans yaitu Marsudi yang berhasil mendapat kesempatan bermain melawan Chico dan Putri. 

Marsudi sendiri datang dari Madiun, Jawa Timur, untuk mendukung langsung para pebulu tangkis Tanah Air. 

Ia mengaku senang bisa bermain bersama Chico yang sama-sama lahir dan besar di Jayapura, Papua. 

"Saya sudah bilang sama Chico dari jauh, "Chico saya juga dari Jayapura, masa kau tra (tidak) pilih saya", jadi ngobrolnya pakai logat Papua langsung terpilih," kata Marsudi sambil tersenyum. 

"Senang sekali bisa main bareng Chico yang kami sama-sama dibesarkan di tanah Papua," uca Marsudi kepada Kompas.com.