KOMPAS.com - Dua ganda campuran pelatnas Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tersingkir dari Indonesia Open 2022.
Kedua pasangan itu sama-sama kalah pada babak pertama Indonesia Open 2022 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Rehan/Lisa kalah dari Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman) seusai melakoni pertandingan tiga gim dengan skor 13-21, 21-16, dan 17-21.
Sementara itu, Rinov/Pitha takluk dari unggulan keenam asal Korea Selatan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung dengan skor 19-21, 11-21.
Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto pun langsung mengevaluasi permainan kedua pasangan tersebut.
Nova mengatakan bahwa anak didiknya masih kurang dalam hal daya tahan dan kekuatan. Khusus untuk para pemain putri seperti Lisa dan Pitha harus melatih pertahanan.
"Secara keseluruhan dari semua ganda campuran kita masih kurang di power. Untuk perempuannya harus punya defence karena kita tidak bisa main strategi terus," ujar Nova kepada awak media.
"Harus dikuatin (defence) terutama untuk perempuannya. Kalau pemain cowok paling penting power-nya," kata mantan juara dunia bersama Liliyana Natsir ini.
Baca juga: Indonesia Open 2022: Kekecewaan Ganda Campuran No 1 Dunia Usai Tersingkir di Babak Pertama
"Pemain perempuan minimal harus bisa mengimbangi cowoknya karena rata-rata sekarang ganda campuran sudah seperti ganda putra," ujar Nova Widianto.
Menurut Nova, para pemainnya tidak bisa hanya mengandalkan strategi atau pola permainan ketika di lapangan.
"Tidak bisa melulu bergantung dengan pola permainan. Misalnya pertandingan tadi, pada awal-awal pola permainan sudah benar, tetapi saat mulai adu pukulan mulai harus defence, jebol," kata Nova.
"Harus tahan di lapangan, harus jual beli pukulan. Lawan defence kuat, kita juga harus kuat. Kalau cuma mengandalkan pola dan strategi terus, bisa dibaca (permainannya) dan mati. Istilahnya kita menyerang tidak tembus, kita diserang tembus," tutur Nova.
Nova pun menekankan pemainnya untuk menambah latihan teknik dan latihan kebugaran agar bisa meningkatkan power dan bisa bersaing dengan pemain dunia lainnya.
"Power harus ditambah lagi, karena kalau saya melihat pemain negara lainnya, powernya itu sudah gila," ujar Nova Widianto.
"Itu dapat ditingkatkan bukan cuma dari latihan teknik, tetapi di gym juga harus bagus. Kadang-kadang mereka masih menyelepakan itu," tuturnya.
"Kalau mau meningkat pola pikir juga harus lebih dewasa lagi. Tidak semua dari latihan saja," kata Nova Widianto menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.