KOMPAS.com - Tim Uber Indonesia harus angkat kaki lebih cepat seusai menderita kekalahan 0-3 dari China di babak perempat final, Kamis (12/5/2022).
Partai Indonesia vs China bergulir di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
Hasilnya, tim putri Indonesia yang mayoritas diperkuat oleh debutan dan pemain muda ini harus menyerah kontra China yang sangat dominan di turnamen tersebut selama dua dekade terakhir.
Tercatat, China mengambil 10 dari 12 gelar Piala Uber terakhir sejak 1998.
Hendro Santoso selaku manajer tim Uber Indonesia pun mengakui bahwa para Srikandi Merah Putih masih kalah pengalaman dari skuad China.
"Bicara soal evaluasi, sebenarnya teknik dan semangat bertanding, pemain-pemain muda kita tidak kalah," ujarnya seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.
"Saat lawan China, tim Uber kita secara individu hanya kalah tenaga, pengalaman, dan kematangan."
Baca juga: Rapor Indonesia di Piala Uber: 6 Kali Beruntun Terhenti di Perempat Final
Kendati menyerah kontra tim China yang dipenuhi pemain-pemain sarat pengalaman tersebut, tim putri Indonesia setidaknya bisa mengalahkan Perancis dan Jerman 5-0 di Grup A.
Hendro pun mengaku lolos dari fase grup sebagai runners up Jepang sudah di luar prediksi apalagi tim masih bisa mencatatkan kemenangan-kemenangan dominan lawan kekuatan bulu tangkis Eropa.
"Hasil bisa masuk 8 besar itu sudah di luar ekspektasi. Karena, awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman. Hasil ini sudah melampaui harapan," tuturnya.
"Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan. Perancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita."
"Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Perancis dan Jerman."
Satu hal lain yang membuat Hendro kian bangga dengan para pemain Uber Indonesia adalah keberhasilan mereka mencuri kemenangan atas lawan-lawan lebih superior.
Hal ini terjadi kala Bilqis Prasista yang duduk di peringkat 333 dunia mengalahkan ratu bulu tangkis dunia, Akane Yamaguchi dengan straight game 21-19, 21-19.
Lalu, Komang Ayu Cahya Dewi berhasil juga mengalahkan jagoan Jerman, Yvonne Li, 21-15, 21-13 pada laga kedua.