KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia Susy Susanti mengungkapkan apa yang menurutnya jadi penyebab sektor tunggal putri Tanah Air sulit bersaing di pentas internasional.
Tunggal putri masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Dari lima nomor bulu tangkis yang dipertandingkan, tunggal putri menjadi sektor yang paling tertinggal dalam hal prestasi.
Indonesia pun tak punya wakil tunggal putri di peringkat 20 besar dunia. Gregoria Mariska Tunjung yang selalu menjadi andalandi sektor tersebut menghuni urutan ke-29 dunia.
Baca juga: Susy Susanti Ingatkan Gregoria dkk Kerja Keras demi Raih Medali SEA Games 2021
Dari kacamata Susy Susanti, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tunggal putri sulit bersaing dengan negara-negara lain.
Salah satunya adalah bibit pemain putri Indonesia yang tak banyak, sehingga regenerasi pun tidak berjalan sempurna. Hal itu berbeda dengan pebulu tangkis putra khususnya di sektor ganda.
"Pemain-pemain putri kita tidak sebanyak putra bibitnya. Regenerasi pemain juga tidak sebaik di putra, terutama di ganda putra," ujar Susy Susanti, dilansir dari situs NOC Indonesia.
"Itulah yang membuat kenapa sampai sekarang di sektor putri, kita masih belum menunjukkan prestasi yang diharapkan," kata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini.
Meski demikian, Susy masih sangat optimistis akan masa depan tunggal putri Indonesia.
Susy yakin PBSI sudah menyiapkan program pembinaan dan atlet-atlet terbaik untuk diturunkan di berbagai turnamen.
Baca juga: SEA Games 2021, Tim Bulu Tangkis Indonesia Targetkan Juara Umum
"Saya percaya bahwa pembinaan, program PBSI sudah dipersiapkan untuk semua sektor, tidak hanya putri, dan memang butuh kerja keras untuk menelurkan bibit-bibit unggul untuk menciptakan prestasi baru," ucap Susy.
Beberapa pemain tunggal putri yang menjadi sorotan Susy adalah Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardani.
"Gregoria Mariska masih menjadi salah satu pemain unggulan kita. Tetapi ada juga Putri KW (Kusuma Wardani) yang mulai menunjukkan prestasinya," ujar Susy Susanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.