KOMPAS.com - Taiwan sangat bangga karena memiliki sosok hebat di dunia bulu tangkis dalam diri Tai Tzu Ying. Tak heran, muncul siluet atlet tunggal putri ini dalam sebuah festival di negaranya.
Pemain 27 tahun ini baru saja mencetak sejarah. Dia masuk "klub 200 pekan nomor 1 dunia" karena berada di posisi teratas daftar ranking BWF untuk sektor tunggal putri.
Kini, sang ratu bulu tangkis tersebut sudah 202 pekan menjadi tunggal putri nomor satu dunia.
Baca juga: Tai Tzu Ying Masuk Klub 200 Pekan No 1 Dunia, Marcus/Kevin Juga Berpeluang
Fakta ini membuat publik Taiwan bangga dan Tai Tzu Ying menjadi simbol kekuatan, determinasi dan daya juang untuk negaranya, terutama di kampung halamannya, Kaohsiung.
Pada event 2022 Taiwan Lantern Festival atau Festival Lentera Taiwan 2022 di Kaohsiung, Rabu (9/2/2022), sosok Tai Tzu Ying termasuk di dalam pertunjukkan sinar drone.
Festival tersebut diklaim sebagai pertunjukkan sinar drone terbesar di Taiwan.
Sebab, total ada 1.500 unit drone yang diterbangkan pada malam hari di mana sinar drone tersebut dipadukan dan membentuk formasi koreografi.
Salah satu pertunjukkan yang luar biasa adalah para penonton bisa melihat bagaimana gerakan Tai Tzu Ying melakukan smes. Paduan sinar drone tersebut terjadi di atas Love River Bay.
Acara tersebut berlangsung selama 12 menit dan sungguh mengagumkan.
Momen tersebut dimanfaatkan pula oleh orang-orang Kaohsiung untuk berdoa dan menggaungkan semangat kerja sama mengakhiri pandemi Covid-19.
Baca juga: BWF World Tour Finals, Rahasia Tai Tzu Ying untuk Gagalkan Hattrick Carolina Marin
Memang, Tai Tzu Ying pantas menjadi ikon di Taiwan. Dia menyita perhatian karena pada usia 22 tahun, tepatnya Desember 2016, sudah menjadi pemain nomor satu dunia.
Berbagai gelar bergengsi sudah diraih. Tai Tzy Ying menyabet 12 trofi BWF Superseries, kemudian 11 gelar juara BWF World Tour.
BWF World Tour diperkenalkan pada 19 Maret 2017 dan mulai diimplementasikan pada 2018.
Sebelum bernama BWF World Tour, event paling bergengsi milik BWF ini bernama BWF Superseries yang diimplementasikan sejak 2007.
Sayang, Tai Tzu Ying belum mampu meraih gelar juara Olimpiade. Tahun lalu dalam Olimpiade Tokyo 2020, Tai Tzu Ying berhasil mencapai final tetap gagal menjadi juara karena ditaklukkan pemain China, Chen Yufei, sehingga harus puas meraih medali perak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.