KOMPAS.com – Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti resmi sudah tidak menghuni pelatnas PBSI 2022.
Hal tersebut diketahui lewat Surat Keputusan (SK) nomor SKEP/007/1.3/I/2022 yang dibubuhkan tanda tangan Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna bersama Sekjen PBSI Irjen Pol Muhammad Fadil Imran di Jakarta pada 24 Januari 2022.
Baca juga: Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria Resmi Tak Jadi Bagian Pelatnas PBSI 2022
Adapun selain Praveen/Melati, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga menjadi pemain yang sudah tidak menjadi bagian pelatnas PBSI.
Baca juga: Alasan Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria Dicoret dari Pelatnas PBSI
Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, mengungkapkan alasan di balik pencoretan Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria dari pelatnas PBSI.
Setidaknya ada empat poin utama yang mendasari keputusan tersebut yakni, prestasi, usia, periode di pelatnas, dan karakteristik.
“Ada beberapa parameter salah satunya prestasi satu dua tahun terakhir ini. kedua usia, ketiga berapa tahun sudah di pelatnas, dan keempat ada karakter juga,” kata Nova pada sesi jumpa pers virtual yang dihadiri Kompas.com pada Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Meski Dicoret dari Pelatnas PBSI, Pelatih Akui Praveen/Melati Masih yang Terbaik
Nova Widianto mengakui bahwa Praveen/Melati masih merupakan ganda campuran terbaik yang dimiliki Indonesia. Meskipun keduanya kini sudah tidak menghuni pelatnas.
Pelatih bulu tangkis kelahiran 1977 ini mengatakan bahwa masalah konsistensi meraih gelar pun menjadi pertimbangan ketika memutuskan masa depan Praveen/Melati di pelatnas.
“Untuk Praveen/Melati, mereka masih yang terbaik di pelatnas. Namun, dalam prestasi 1-2 tahun terakhir, karena mereka sudah juara All England, ekspektasi PBSI ingin mereka stabil dan juara terus,” ujar Nova.
“Ternyata dalam 1-2 tahun, setelah All England hasilnya tidak memuaskan. Kami sepakat khususnya di ganda campuran harus ada regenerasi. Mereka istilahnya sudah lama di pelatnas.”
“Yang pasti satu dua tahun kita juga harus akui ganda campuran, setelah All England istilahnya minim gelar,” kata Nova melanjutkan.
Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menilai bahwa proses promosi degradasi yang dilakukan oleh PBSI merupakan suatu hal yang wajar.