Resmi, Lee Zii Jia Keluar dari BAM dan Jadi Pemain Profesional

KOMPAS.com - Terjawablah masa depan Lee Zii Jia sebagai pebulu tangkis tim nasional Malaysia (BAM: Badminton Association of Malaysia). Sang pemain memutuskan keluar BAM dan menjadi pemain profesional.

Sebenarnya, juara tunggal putra All England 2021 ini sudah memberikan surat pengunduran diri ke BAM pada 11 Januari 2022. BAM baru akan membuat pengumuman resmi.

Presiden BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria, yang memberikan konfirmasi. Dia mengatakan bahwa deputinya, Datuk Seri Jahaberdeen Mohamed Yunoos, sudah diberikan mandat.

Baca juga: Tekad Lee Zii Jia “Pecah Telur” Lawan Kento Momota dan Anthony Ginting

Keputusan ini sudah tercapai dalam rapat BAM pada Senin (17/1/2022). Tetapi BAM akan menyampaikannya dalam konferensi pers pada Jumat, 21 Januari.

Mohamad Norza juga mengatakan bahwa dirinya, sekretaris jenderal BAM Kenny Goh, yang juga chairman komite pelatih, sudah melakukan rangkaian diskusi dengan pemain 23 tahun peringkat tujuh dunia tersebut.

Mereka berusaha meyakinkan agar tunggal putra nomor satu Malaysia tersebut bertahan. Nyatanya, Lee Zii Jia bergeming dan tetap pada keputusannya.

"Setelah itu, kami membawa persoalan ini dalam rapat dewan karena Zii Jia merupakan aset utama kami. Sejujurnya, kami tidak ingin dia pergi," ujar Mohamad Norza, dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, Rabu (19/1).

"Jadi, setelah mendengarkan semua pihak, dewan berdiskusi dan membuat keputusan."

Mohamad Norza, yang juga presiden Olympic Council of Malaysia (OCM), mengatakan hal tersebut ketika ditemui para wartawan dalam acara pelepasan kontingen yang tampil dalam Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Jalur Gemilang.

Dia pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Lee Zii Jia. Padahal, mereka sudah membantu sang pemain sejak usia 13 tahun untuk membuat kariernya gemilang.

Baca juga: Tunggal Putra Terbaik Malaysia di Ambang Pintu Keluar BAM

Sebab, Malaysia ingin pemain jangkung tersebut bisa mengikuti jejak legenda bulu tangkis negara tersebut, Lee Chong Wei, yang oleh pemerintah setempat diberi gelar Datuk.

"Dia baru saja meraih gelar All England... dia seharusnya tetap fokus dan bertahan di BAM. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa dirinya bukan Chong Wei, tak bisa berada dalam tekanan, ingin menggapai apa yang diinginkannya tanpa paksaan."

"Saya rasa dia tak punya masalah dengan BAM. Jika kita melihat Chong Wei, dia bersama BAM selama 19 tahun. Ketika dia (Zii Jia) mencapai puncak sebagai pemain, BAM merupakan tempat untuk melanjutkan kariernya sampai suatu saat nanti menjadi pemain nomor satu dunia dan legenda. Tapi, mungkin dia memiliki prioritas lain."

Performa Lee Zii Jia pada 2021 sangat tidak konsisten. Dia memulai tahun tersebut dengan kurang meyakinkan dalam tiga turnamen di Thailand, sebelum membuat sensasi dengan juara All England pada Maret.

Baca juga: Cuma Masalah Waktu hingga Lee Zii Jia Taklukkan Momota dan Ginting

Kemudian, pemain kelahiran Kedah, Malaysia ini tampil untuk kali pertama di Olimpiade di Tokyo, Jepang. Dia tersingkir pada babak 16 besar setelah ditaklukkan pemain senior China, Chen Long.

Setelah membawa timnas Malaysia meraih perunggu di kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman, Lee Zii Jia mengalami masalah kebugaran dan cedera dalam beberapa turnamen.

Ini yang membuat dia terpaksa menarik diri dari ajang Indonesia Masters di Bali dan BWF World Championships di Huelva, Spanyol.