Laporan Langsung Jurnalis Kompas.com Farahdilla Puspa dari Nusa Dua Bali
KOMPAS.com - Bagian senar di bagian kepala raket bulu tangkis menjadi salah satu hal krusial dalam permainan seorang atlet.
Rangkaian senar tersebut memiliki tingkat tegangan atau tarikan berbeda yang berpengaruh pada laju shuttlecock atau kok saat dipukul.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seperti dikutip dari Victor Sport, tarikan senar tinggi kelebihannya adalah pengendalian kok menjadi lebih baik serta kecepatan pukulan sehingga memberi keuntungan saat mengembalikan bola di dekat net.
Hanya saja, terdapat kekurangan berupa adanya beban lebih berat pada pergelangan tangan serta tenaga besar ketika melakukan pukulan panjang ke arah wilayah permainan lawan.
Baca juga: Bagaimana Nasib Shuttlecock Bekas Usai Turnamen Bulu Tangkis?
Rentang ukuran tarikan senar tinggi biasanya terletak antara 26 hingga di atas 30 lbs (pon) dari segi ukuran poundage-nya.
Adapun raket dengan tarikan senar rendah kelebihannya adalah elastisitas senar serta dukungan tenaga yang diperoleh ketika bermain.
Namun, tenaga tersebut terkadang sulit dirasakan secara langsung apabila kok menyentuh permukaan raket di titik tarikan senar yang lembut.
Angka tarikan senar rendah sendiri bisa berbeda bagi setiap pemain bulu tangkis, dengan kisaran di bawah 22 hingga 25 lbs (pon).
Bicara soal tarikan senar raket, Kepala Promosi Yonex Sunrise, Berry Tamba, mengungkapkan para atlet memiliki pilihannya masing-masing sesuai dengan feeling yang biasa mereka dapat ketika bertanding.
Baca juga: Mengintip Tempat Menginap Bintang Bulu Tangkis di Indonesia Badminton Festival...
"Masing-masing pemain punya angka tarikan sendiri. Kami menyesuaikan saja permintaan mereka. Misal mau 30 atau 32 kami penuhi dan memang itu hanya untuk pemain profesional," kata Berry Tamba di Bali International Convention Centre, Minggu (14/11/2021).
"Rekomendasi dari pabrikan raket tidak sampai segitu. Namun, bagaimanapun mereka punya kekuatan yang sudah rutin, makanya bisa adaptasi dan bisa mengendalikan pukulannya. Kalau semakin tinggi angkanya, kian kencang tarikannya. Paka hitungan pound," tutur Berry.
"Semakin kencang senarnya, menurut mereka bisa menambah kecepatan pukulan. Itu untuk pemain profesional ya, kalau harian tidak disarankan," ujar Berry Tamba.
Pantauan Kompas.com dari daftar atlet yang mengganti senar raket di stringing service, ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga memiliki tarikan senar yang berbeda satu sama lain.
Saat mengganti senar di stringing service, Kevin tercatat meminta senar dengan tarikan 33-35. Sementara itu, tarikan senar Marcus Fernaldi Gideon ada di angka 29.
Dijelaskan Berry, jenis senar juga bermacam-macam. Untuk di Indonesia Badminton Festival, Yonex membawa 13 jenis senar, yaitu BG 80, GB 80 Power, BG 60 Ultimax, BG 60 Force, Exbolt 63, BG 65, BG 65 Titanium, Aerobite, Aerobite Boost, Aerosonic, Nanogy 95, Nanogy, 98, dan Nanogy 99.
Baca juga: 12.000 Kok Disiapkan untuk Indonesia Masters dan Indonesia Open 2021
"Jenis senar juga bermacam-macam. Ada yang tebal dan tipis. Tinggal pemainnya mau yang seperti apa," kata Berry.
"Bagi mereka, senar itu menentukan. Kadang-kadang raket merek lain, tetapi senangnya Yonex karena feeling-nya sudah di sana," ucapnya.
"Atlet juga punya standar sendiri soal pemilihan senar. Biasanya akan memakai jenis yang sama di mana pun tandingnya. Kalau diberikan jenis senar yang lain tidak akan mau," tutur Berry Tamba menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.