KOMPAS.com - Perjuangan keras Greysia Polii hingga berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu sangatlah tidak mudah.
Greysia Polii yang kini sudah berusia 33 tahun sempat dua kali terpikir pensiun pada 2012 dan 2016.
Atlet asal Jakarta itu pertama kali berpikir untuk pensiun setelah Olimpiade London 2012.
Pemikiran itu tidak lepas dari pengalaman pahit yang dialami Greysia Polii dan rekan bermainnya, Meiliana Jauhari.
Greysia/Meiliana kala itu didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 lantaran dianggap melanggar kode etik pertandingan.
Tersingkir dengan cara tidak hormat, Greysia Polii sangat terpuruk dan sempat berpikir untuk mengakhiri kariernya.
Baca juga: 3 Rekor di Balik Medali Emas Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020
Namun, Greysia Polii mengurungkan niatnya dan kembali berjuang bersama Nitya Krishinda Maheswari di Olimpiade Rio 2016.
Pada Olimpiade Rio 2016, Greysia Polii masih belum berhasil mewujudkan mimpi meraih medali karena dirinya dan Nitya tersingkir pada perempat final.
Setahun setelah Olimpiade Rio 2016, Greysia Polii kembali terpikir untuk pensiun.
Hal itu tidak lepas dari kondisi Nitya Maheswari yang mengalami cedera parah hingga harus naik meja operasi.
Namun, lagi-lagi Greysia Polii mengurungkan niatnya.
Greysia Polii memilih kembali bermain setelah pelatihnya, Eng Hian, memintanya untuk membimbing Apriyani Rahayu yang kala itu masih berusia 21 tahun.
Keputusan Greysia Polii menunda pensiun untuk bermain bersama Apriyani Rahayu terbukti sangat tepat.
Sebab, Greysia Polii akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya meraih medali Olimpiade bersama Apriyani Rahayu.
Greysia/Apriyani sukses meraih medali emas bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021) siang WIB.
Baca juga: Lewat Video Call, Presiden Jokowi Undang Greysia/Apriyani ke Istana
Meski berstatus non-unggulan, Greysia/Apriyani berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya dan mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada partai final.