Anthony Ginting soal Harapan Medali Olimpiade Tokyo: Saya Terbiasa dengan Tekanan

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, enggan memikirkan beban yang dipikulnya saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Anthony Sinisuka Ginting datang ke Tokyo dengan status pemain unggulan kelima di nomor tunggal putra.

Hal tersebut didapat Anthony Sinisuka Ginting berkat keberhasilannya finis di peringkat kelima Race to Tokyo dengan koleksi 75,332 poin.

Berstatus unggulan kelima membuat Anthony Sinisuka Ginting diharapkan bisa meraih medali khususnya emas.

Baca juga: Cara Anthony Ginting Kenali Kekuatan Lawan pada Olimpiade Tokyo 2020

Apalagi, tunggal putra Indonesia belum pernah membawa pulang medali emas Olimpiade sejak 17 tahun lalu.

Kali terakhir Indonesia meraih medali emas dari nomor tunggal putra adalah ketika Taufik Hidayat menjadi juara di Olimpiade Athena 2004.

Ini jelas menjadi kesempatan Anthony Sinisuka Ginting untuk bersinar dan meneruskan warisan tersebut.

Pemain yang akrab disapa Ginting itu pun menyadari akan ada tekanan dan ekspektasi besar terhadapnya pada Olimpiade nanti. Meski demikian, Ginting enggan memikirkan beban yang dipikulnya.

"Saya pikir jika saya berhasil memenangi medali Olimpiade, terutama emas, pasti akan sangat berarti," kata Ginting dilansir dari laman resmi Olimpiade.

"Saya juga terbiasa dengan tekanan karena pengalaman bermain di turnamen lain di mana negara menginginkan saya untuk menang."

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo, Mulai 24 Juli 2021

"Saya sudah merasakan (tekanan) sebelumnya dan saya sudah terbiasa," tutur Ginting melanjutkan.

Adapun pertandingan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai dengan babak penyisihan grup yang digelar di Musashino Forest Sport pada Sabtu (24/7/2021).

Anthony Sinisuka Ginting akan mengawali perjuangan dengan melawan Gergely Krausz (Hongaria) pada Minggu (25/7/2021).