KOMPAS.com - Ganda putri Indonesia yang akan berjuang pada Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, sedang mengasah mental.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, PBSI telah meminta psikolog untuk mendampingi Greysia Polii/Apriyani Rahayu hingga Olimpiade Tokyo 2020 digelar.
Adapun Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.
Greysia/Polii selaku satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda putri bertekad menyumbang medali emas untuk pertama kalinya sepanjang pergelaran Olimpiade.
Baca juga: Daftar Wakil Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Kendati demikian, Greysia/Apriyani diminta untuk tidak merasa terbebani dalam menatap Olimpiade Tokyo 2020.
Permintaan itu disampaikan oleh pelatih kepala ganda putri Eng Hian atau yang akrab disapa Didi.
"Untuk sisi fisik mereka sudah siap, tetapi ini kan turnamen besar di olahraga, bukan hanya bulu tangkis dan digelar pun hanya empat tahun sekali," kata Didi dalam rilis PBSI yang diterima KOMPAS.com pada Rabu (9/6/2021).
"Jadi, saya menaruh perhatian lebih pada masalah non-teknisnya," ujar Didi.
"Bagaimana saya bisa menjaga mereka tidak berada di bawah tekanan atau terlalu berekpektasi tinggi. Saya buat serileks mungkin seperti turnamen biasa saja," tutur Didi.
Baca juga: Greysia Polli kepada Netizen: Tunjukkan Bahwa Indonesia adalah Negara Bermartabat
Setelah itu, Didi menjelaskan pentingnya kehadiran psikolog dalam perjalanan Greysia/Apriyani menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Berdasarkan penjelasan Didi, psikolog dibutuhkan agar kondisi mental Greysia/Apriyani tetap terjaga dengan baik.
"Saya juga meminta bantuan psikolog untuk membuat program serta mendampingi Greysia/Apriyani agar kondisi mental mereka tetap bagus dan terjaga," kata Didi.
"Selain itu, juga agar mereka selalu bisa mengikis ketegangan saat pertandingan di lapangan atau saat di luar lapangan," kata peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele tersebut.
Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriyani Genjot Kekuatan dan Kecepatan
"Saya pernah merasakan bagaimana tegangnya bermain di Olimpiade. Tegangnya bukan hanya di lapangan, melainkan kadang sebelum tidur juga ada rasa tegang dan kalau tidak mampu mengatasinya, bisa dirugikan," ujar Didi.
"Itu yang saya tidak mau terjadi kepada mereka, terutama Apri yang baru kali ini turun di Olimpiade," tutur Didi.
Dalam menatap Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani tentu juga menyiapkan fisik dan teknis bermain.
Terkait hal itu, Didi selaku pelatih juga sudah menyiapkan beberapa menu latihan seperti sparring dengan ganda putra.
"Saya juga sudah menyiapkan menu sparring dengan ganda putra untuk menambah kecepatan dan kekuatan mereka," ucap Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.