KOMPAS.com - Skuad Indonesia telah berangkat menuju ke Thailand untuk mengikuti tiga turnamen bergengsi di sana.
Tiga turnamen tersebut yakni Thailand Open I (12-17 Januari), Thailand Open II (19-24 Januari), dan BWF World Tour Finals 2020 (27-31 Januari).
Dalam proses pemberangkatannya, skuad Indonesia terbang menggunakan pesawat sewaan.
Hal tersebut berguna untuk meminimalkan penyebaran sekaligus mencegah pebulu tangkis Indonesia dari virus corona atau Covid-19.
Baca juga: Termasuk Kevin/Marcus dan Kento Momota, Ini Daftar Pebulu Tangkis Top yang Absen di Thailand Open
"Kita menyewa pesawat semata-mata demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain," kata Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta.
"Kalau berangkat dengan pesawat komersial biasa, kita khawatir pemain bisa tertular virus dari penumpang umum yang lain," ujarnya melanjutkan.
Sesampainya di Thailand nanti, mereka akan masuk dalam karantina dengan sistem gelembung.
Artinya, semua armada mulai dari pemain, staff, hingga panitia kejuaraan, dilarang keluar dari hotel dan arena pertandingan.
Baca juga: Marcus/Kevin Batal ke Thailand, Bagaimana Peluang Juara Ganda Putra Indonesia?
"Jadi, selama mengikuti turnamen di Bangkok, pemain, pelatih, dan panitia, cuma diizinkan di hotel dan pergi ke arena pertandingan saja. Tidak boleh keluar dari area yang ditentukan," ujar Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto.
Sayangnya, skuad Indonesia harus kehilangan pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Marcus/Kevin batal terbang ke Thailand bersama rombongan.
Pasalnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 jelang berangkat, Senin (4/1/2020).
Baca juga: Bulu Tangkis Indonesia Siap Tempur di Thailand, Pemain Tinggal di Gelembung
Hal tersebut memastikan ganda putra andalan Indonesia itu gagal beraksi di tiga turnamen yang berlangsung di Thailand.
Meski demikian, keyakinan rekan-rekan lainnya untuk mengharumkan nama bangsa tetap membara.
"Kami berangkat ke Thailand dengan penuh optimisme dan semangat tinggi," tutur Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky.
"Meski tiga turnamen tersebut bukan sebagai ajang kualifikasi yang memperebutkan poin menuju Olimpiade Tokyo, kami tetap menganggap begitu penting kejuaraan ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.