Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Turnamen BWF Tahun 2020 Dinilai Penting untuk Menambah Jam Terbang Pemain

Kompas.com - 13/06/2020, 16:00 WIB
Alsadad Rudi,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih ganda campuran tim bulu tangkis Indonesia, Richard Mainaky dan Nova Widianto, angkat bicara terkait keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melanjutkan kompetisi 2020.

BWF baru saja merilis jadwal kejuaraan bulu tangkis yang akan bergulir kembali pada Agustus mendatang.

Jadwal tersebut diumumkan setelah BWF menangguhkan kalender kompetisi sejak Maret dan membatalkan beberapa kejuaraan akibat pandemi Covid-19.

Namun, sisa turnamen tahun 2020 tidak akan berdampak pada penambahan poin untuk Olimpiade Tokyo pada 2021.

Penghitungan poin untuk Olimpiade Tokyo baru akan dimulai kembali mulai Januari 2021.

Richard Mainaky mengaku tidak mempermasalahkan situasi tersebut.

Richard menilai para pemain bisa memanfaatkan turnamen-turnamen sepanjang 2020 untuk mendapatkan waktu bermain setelah absen tiga bulan.

"Menurut saya turnamen-turnamen ini bisa menjadi ajang pemanasan untuk pemain. Mereka cukup lama tidak bermain setelah All England Open 2020," kata Richard dikutip dari BolaSport.com.

Baca juga: Hak Istimewa Marcus/Kevin di BWF Tournament soal Kaus Tanding

"Hasil pertandingan di turnamen-turnamen ini juga nantinya bisa dijadikan bahan evaluasi soal aspek yang perlu dibenahi."

"Lagipula, tidak ada poin Olimpiade, tetapi masih ada hadiah uang dan menit bermain," ujar dia melanjutkan.

Nova Widianto, asisten pelatih ganda campuran, punya pendapat berbeda.

Dia menilai BWF harus tetap mempertimbangkan aspek keamanan di tengah pandemi.

"Kita lihat dulu, kalau memang belum terlalu aman seharusnya BWF tidak perlu terburu-buru," tutur Nova Widianto.

"Para pemain memang perlu bertanding untuk ranking BWF demi seed, tetapi kalau situasi belum aman, sebaiknya jangan," ucapnya lagi .

Turnamen bulu tangkis yang terakhir diadakan adalah All England Open 2020, 11-15 Maret di Birmingham, Inggris.

Indonesia meraih satu titel melalui pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. (Lariza Oky Adisty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com