KOMPAS.com - Dalam dua dekade belakangan, turnamen bulu tangkis menjadi rivalitas sengit antara dua tunggal putra, Lin Dan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia).
Keduanya total telah bertemu 40 kali - 22 di antaranya dalam partai final - dan jika digabung, baik Lin Dan maupun Lee Chong Wei telah mengoleksi 135 gelar.
"Dominasi murni dari Lin Dan dan Lee Chong Wei menyandera yang sadar di dunia bulu tangkis," tulis Fox Sports Australia.
Baca juga: Indonesia Masters 2020, Harapan Shesar Bertemu Lin Dan Gagal Terwujud
Namun, bagaimana rivalitas keduanya bermula?
Fox Sports Australia secara khusus membahas awal mula rivalitas sengit Lin Dan dan Lee Chong Wei.
Dimulai dari Lin Dan, yang tidak diragukan lagi sebagai pemain bulu tangkis terbesar sepanjang masa.
Tunggal putra China ini adalah pengoleksi dua medali emas Olimpiade, juara dunia lima kali, dan satu-satunya dalam sejarah bulu tangkis yang meraih "Super Grand Slam", yakni memenangi sembilan gelar utama: Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, BWF World Tour Final, All England Open, Asian Games, dan Kejuaraan Asia.
Permainan Lin Dan dikenal taktis dan mampu menyesuaikan diri dengan gaya permainan lawannya. Dengan keahliannya, ia telah bermain dalam 105 final dan meraih 66 gelar sejauh ini.
Lee Chong Wei memiliki gaya permainan yang berbeda. Ia dikenal karena kecepatan dan kemampuan serangan baliknya.
Lee mengoleksi tiga medali perak Olimpiade dan pernah menduduki peringkat satu dunia selama 349 minggu.
Sepanjang kariernya, Lee mencapai 106 final dengan koleksi 69 gelar juara, sebelum ia memutuskan pensiun pada 13 Juni 2019.
Kali pertama, perjumpaan Lin Dan dan Lee Chong Wei terjadi pada final Thomas Cup Asia Preliminaries 2004. Lin Dan menang dalam partai tersebut.
Mereka selanjutnya berhadapan di Malaysia Open 2005, dengan Lee Chong Wei keluar sebagai pemenang di negaranya sendiri.
Setelah itu, kedua superstar ini bertemu 14 kali - tujuh kali dalam final - sebelum bertarung di Olimpiade.
Pertandingan Olimpiade pertama antara Lin Dan dan Lee Chong Wei terjadi di Beijing 2008.