KOMPAS.com - All England Open 2020 akan bergulir pekan ini. Turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut mulai bergulir 11-15 Maret di Arena Birmingham, Inggris.
Di tengah merebaknya wabah virus korona, otoritas setempat memastikan turnamen tersebut tetap berlangsung sesuai rencana.
Sejauh ini, belum ada sinyal pembatalan seperti yang terjadi pada German Open 2020.
Sejumlah 15 wakil Indonesia akan ambil bagian dalam event level Super 1.000 tersebut.
Baca juga: Praveen/Melati Dinilai Potensial, Ini Target Mereka di All England
PBSI selaku induk olahraga bulu tangkis Tanah Air, mematok setidaknya satu gelar dari salah satu ajang paling bergengsi itu.
Ganda putra senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berstatus juara bertahan. Pasangan dengan julukan The Daddies ini termasuk yang diharapkan bisa kembali berjaya,
Selain itu, pasangan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, juga akan menjadi andalan.
The Minions, julukan Marcus/Kevin, merupakan penguasa All England 2017-2018. Artinya, mereka sedang mengincar hat-trick.
Sektor tunggal putra pun diharapkan bisa membuat kejutan untuk mengakhiri paceklik gelar juara selama 26 tahun di pentas All England.
Beban itu ada di pundak Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Ya, tunggal putra Indonesia tak pernah lagi berjaya di All England sejak Hariyanto Arbi dua kali naik podium juara pada 1993 dan 1994.
Artinya, sudah lebih dari dua dekade tak ada tunggal putra Indonesia yang juara di sana.
Ganda campuran pun memiliki peluang meraih gelar pada edisi kali ini.
Jika Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bisa tampil konsisten seperti tahun lalu ketika meraih gelar di Denmark dan Perancis, bukan mustahil All England 2020 bisa menjadi milik mereka.
Baca juga: Daftar Juara dan Pebulu Tangkis Indonesia Tersukses dalam All England
Khusus Praveen, gelar All England sudah pernah dia raih pada 2016. Kala itu, pemain dengan smash sangat kencang ini berpasangan dengan Debby Susanto.